Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jababeka Ingin Jadikan Morotai "Singapura"-nya Indonesia

Kompas.com - 01/06/2017, 21:06 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pulau Morotai di Maluku Utara menjadi salah prioritas pengembangan pariwisata dan masuk dalam daftar 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

PT Jababeka Tbk melalui anak usahanya, PT Morotai Jababeka akan mengembangkan kawasan tersebut sehingga layak menjadi destinasi pariwisata kelas internasional.

"Karena letaknya, Morotai ini bisa jadi semacam Singapura. Singapura kan jadi hub di Asia Tenggara sebelum ke Indonesia. Ini yang kita ingin tiru untuk Morotai ini suatu hari jadi Singapura-nya Indonesia," ujar Direktur Jababeka Suteja Darmono kepada wartawan, di Menara Batavia, Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Menurut Suteja, hal ini bisa menghidupkan ekonomi Indonesia, terutama di kawasan bagian timur. Ia menilai, masih banyak daerah di wilayah timur yang belum terkoneksi dan terbangun dengan baik.

Padahal di beberapa negara Asia lainnya seperti Filipina, Australia, Taiwan, Jepang, China, dan Korea, bagian timur dikembangkan lebih maju.

"Dengan proyek Morotai ini saya pikir ke depan akan menjadi kalau tidak jadi Singapura, minimal akan jadi Batam sebagai pusat hub ekonomi Indonesia," kata Suteja.

Ia menambahkan, pembangunan Morotai merupakan proyek besar dan perlu dukungan pemerintah.

KOMPAS.com/YAMIN ABD HASAN Patung Jenderal Douglas Mc Arthur di Pulau Zum-zum, Kabupaten Pulau Morotai
Suteja mengaku bersyukur karena pemerintah menganugerahi Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dibarengi dengan sejumlah program percepatan.

Gandeng asing

PT Jababeka menggandeng mitra dari Taiwan untuk membangun amenitas dan atraksi di areal seluas 1.200 hektar tersebut.

“Saya yakin, tidak lama lagi Morotai akan hidup dan menjadi salah satu destinasi kelas dunia yang bisa diandalkan untuk menarik wisman,” jelas Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran pers Puskom Publik Kemenpar, Selasa (31/5/2016).

Jababeka akan mengembangkan bisnis di kawasan Morotai itu secara bertahap. Tahap awal, Jababeka akan membangun 10.000 rumah dengan sasaran kelas menengah, dan hotel yang terdiri dari 10.000 kamar.

Selanjutnya, perusahaan tersebut akan membangun tempat pariwisata, sekolah untuk mensuplai SDM di sana.

Gambar besarnya adalah mengembangkan industri pertanian, perikanan, dan perdagangan, termasuk menggandeng teknologi Taiwan.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Dinding goa yang dilubangi Teruo Nakamura, di tepi air terjun di Desa Dehegila, Pulau Morotai, Maluku Utara, Minggu (17/7/2016). Teruo Nakamura, bersembunyi dari serangan tentara Amerika Serikat pada masa perang dunia kedua. Tentara Jepang berkewarganegaraan Taiwan tersebut bersembunyi sekitar 29 tahun di dalam hutan dan tahun 1974 diketemukan dan dikembalikan ke negara asalnya.
Perikanan dan pertanian, Taiwan salah satu ahlinya. Jababeka siap menggelontorkan dana sekitar Rp 6,8 triliun.

Sumber dananya, selain internal juga dari investor. Jababeka tak ragu menganggarkan dana sebesar itu karena menilai Morotai memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.

KSPN Morotai

Berdasarkan data yang diterima KompasProperti dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ada sejumlah lokasi di Morotai dan sekitarnya yang akan dikembangkan pemerintah pusat.

Lokasi tersebut antara lain Pulau Morotai itu sendiri, yakni tepatnya di Daruba, Wayabula, dan Bobula.

Kemudian, Pulau Rao yakni di Desa Posi-Posi Rao, Desa Saminyamau, Desa Aru Burung, Desa Lou Madoro, dan Desa Leo-leo.

Adapun pembangunan yang dilakukan meliputi pengembangan kawasan lingkungan, penataan bangunan dan lingkungan, pengembangan penyehatan lingkungan permukiman, dan pengembangan sistem penyediaan air minum.

Biaya pengembangan keciptakaryaan di KSPN Morotai ini mencapai Rp 189,9 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com