Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kebut Pembangunan "Overpass" Pantura Jawa

Kompas.com - 30/04/2017, 18:15 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TEGAL, KompasProperti - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengupayakan agar target pembangunan empat jalan layang atau overpass perlintasan kereta yang dibangun di Kabupaten Tegal dan Brebes bisa digunakan pada 15 Juni 2017 atau H-10 Lebaran 2017.

Keempat jalan layang itu adalah Klonengan, Dermoleng, Kretek, dan Kesambi yang ada di ruas Jalan Tegal-Purwokerto.

Jalur itu biasanya digunakan pemudik yang ingin menuju lintas tengah dan selatan Jawa dari Pantura.

Keempat jalan layang dengan total panjang 2,8 kilometer itu dibangun dengan anggaran Rp 350 miliar.

Rinciannya Rp 316 miliar untuk konstruksi dan sisanya Rp 34 miliar untuk kontrak supervisi.

Percepatan pembangunan keempat jalan layang ini memang khusus untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2017. Pekerjaan dilakukan berkelanjutan selama 24 jam.

"Berturut-turut progres fisik pembangunan jalan layang Dermoleng adalah 61 persen, Klonengan 82 persen, dan Kesambi 70 persen, serta Kretek masih 40 persen," jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, saat mengunjungi lokasi pembangunan overpass Klonengan, Sabtu (29/4/2017).

Terkait lambatnya progres pembangunan jalan layang Kretek, Basuki mengatakan hal itu terjadi karena masih terkendala pembebasan lahan, bukan karena upaya tim pembangunan yang tidak memadai.

Dibangunnya empat jalan layang itu disebut Basuki sangat penting untuk membantu mengurangi kemacetan saat arus mudik akibat penutupan jalan ketika kereta api melintas. 

Berdasarkan laporan yang diterima Basuki, pada hari biasa terdapat 72 kali pemberhentian di lintas bidang kereta api.

Dia mengasumsikan jika tiap berhenti memakan waktu lima menit maka dibutuhkan waktu enam jam pemberhentian dalam sehari.

Basuki memperkirakan ketika arus mudik tiba paling tidak akan ada 92 kali pemberhentian dalam sehari dan membutuhkan lebih dari tujuh jam pemberhentian dalam sehari.

Biro Publik Kementerian PUPR Kondisi terkini pembangunan jalan layang untuk mudik di Tegal-Brebes.

Sementara itu, untuk mempercepat penyelesaian pembangunannya, Kementerian PUPR menerapkan teknologi corrugated mortar busa (beton ringan) di Overpass Klonengan yang sebelumnya pernah digunakan di overpass Antapani-Bandung.

Teknologi

Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga mengatakan  penggunaan teknologi tersebut dapat menghemat waktu penyelesaian pekerjaan hingga 30 sampai 40 persen.

"Biasanya pekerjaan seperti pembangunan Jalan Layang Klonengan bisa memakan waktu 180 hari, tetapi dengan teknologi ini kami bisa selesaikan dalam tempo 120 hari saja," terang Danis.

Untuk pembangunan Overpass Dermoleng sepanjang 500 meter ditangani oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO dengan nilai kontrak Rp 64 miliar.

Sementara itu, untuk Overpass Klonengan sepanjang 1.050 meter, ditangani oleh kontraktor PT Hutama Karya dengan nilai kontrak mencapai Rp 112 miliar.

Kemudian untuk Overpass Kesambi dengan panjang 470 meter ditangani oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 58 miliar.

Terakhir Overpass Kretek dengan panjang 700 meter yang juga ditangani oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com