JAKARTA, KompasProperti - Asosiasi Pengembang dan Perumahan Seluruh Indonesia (Apersi) melihat program perumahan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), lebih realistis untuk dijalankan ketimbang uang muka atau down payment (DP) 0 Persen Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Ketua Umum Apersi Anton Santosa menganggap salah program perumahan Ahok yang mengganti kepemilikan tanah masyarakat melalui rumah susun (rusun) seluas 2,5 kali dari total kepemilikan tanah sebagai hal menguntungkan bagi masayarakat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Unit-unit rusun yang dibangun itu sudah di tanah bersertifikat, dibangun pakai subsidi APBD dan bisa dijual oleh pemda," ucap dia kepada KompasProperti, Sabtu (22/4/2017).
Baca: Model Rusun Sewa Ahok Dinilai Lebih Baik
Ahok sendiri menganggap rusunnya sangat cocok untuk orang tua yang memiliki tanah di kampung.
Teknisnya begini, lanjut dia, jika si A memiliki tanah 1 hektar, Pemprov DKI Jakarta akan menggantinya menjadi 250 meter persegi dalam bentuk unit-unit rusun. Setengah hektar lainnya dijadikan taman.
"Jadi kira-kira enam sampai tujuh unit apartemen sehingga dia bisa bagi ke anaknya dan disewakan. Ini program 2,5 kali kami bagi orang yang punya tanah," tutur dia.
Baca: Soal DP 0 Persen, DIrut BTN Anggap Tak Bertanggung Jawab
Menurut Anton, cara tersebut lebih jelas legalitas aset dan lahannya ketimbang rusun dalam Program DP 0 Persen.
"Nah kalau bicara rusun yang mau dijual dalam Program DP 0 Persen tanahnya siapa? Kalau tanah Pemprov DKI itu nggak mungkin dijual, nanti bisa ditangkap dong, itu tanah negara," imbuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.