Jika Pemerintah China tidak menyetujui proposal pemerintah, pembiayaannya akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sebaliknya, jika China setuju, maka 100 persen biaya pembangunan empat bendungan itu akan mereka tanggung.
Imam yakin Pemerintah China setuju membantu pendanaan pembangunan empat bendungan itu, karena mereka akan mendapatkan manfaatnya.
"Mereka kan ingin membagi ilmu. Makanya dia ingin tahu kondisi di Sumatera seperti apa, Kalimantan seperti apa, dan Sulawesi seperti apa. Mereka mau tahu geologinya. Mereka mau tahu pengetahuan itu juga," imbuh Imam.
Lebih lanjut Imam mengatakan bahwa sebelum diajukan ke Pemerintah China, pembangunan empat bendungan yang sudah masuk buku biru infrastruktur Indonesia itu telah dibicarakan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Chen Lei mengungkapkan Kementerian SDA dan Kementerian Perdagangan China akan mempertimbangkan secara serius proposal tersebut.
Pasalnya, selama ini hubungan Indonesia dan China dalam pengelolaan serta pembangunan dalam sektor SDA telah berjalan sangat baik.
Chen Lei menyebut Bendungan Jatigede merupakan contoh terbaik atas kerja sama tersebut.
"Terlebih dengan adanya kunjungan Presiden Xi Jianping membuat hubungan bilateral kami semakin komprehensif," tutur dia.
Berikut infografis bendungan baru: