Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Program Perumahan Ahok-Djarot

Kompas.com - 03/04/2017, 20:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pasangan calon Guberbur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat akan tetap melanjutkan program pembangunan rumah susun sederahan sewa (rusunawa) untuk mengatasi masalah perumahan.

Saat ini, berdasarkan data Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR, backlog atau kekurangan rumah di Jakarta mencapai 1,3 juta unit (rumah tangga).

Pembangunan rusunawa itu disebut Ahok bakal dilakukan di atas depo-depo transportasi publik seperti kereta api, light rail transit atau moda transportasi ringan (LRT), mass rapid transit atau moda transportasi massal (MRT), dan terminal bus.

Namun, Ahok menegaskan konsep sewa yang ada selama ini dalam program rusunawanya masih salah kaprah.

Menurut dia, pengertian sewa dipahami secara salah lantaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyubsidi pembayaran biaya pemeliharaan lingkungan di rusunawa tersebut.

"Orang dengan gaji Rp 3 juta lebih, nggak sanggup bayar biaya pemeliharaan apartemen karena bisa memcapai Rp 800.000 lebih. Makanya kami menyediakan itu dan dia cuma bayar pemeliharaan lingkungan yang kami subsidi 80 persen. Jadi hanya bayar antara Rp 150.000 sampai Rp 450.000 per bulan," jelas Ahok dalam program Mata Najwa, pekan lalu.

Di dalam situs resminya ahokdjarot.id, disebutkan, jika terpilih kembali nanti Ahok bakal membangun sebanyak 50.000 unit rusunawa.

Rusunawa itu diklaim dapat menampung warga yang harus direlokasi dalam rangka pelaksanaan program prioritas seperti normalisasi sungai, refungsi ruang terbuka hijau (RTH), dan refungsi saluran.

Lantas, bagaimana dengan generasi milenial di Jakarta?

Seperti diketahui, generasi yang lahir dalam kurun waktu 1981-1994 diprediksi tidak mampu membeli rumah atau hunian pada lima tahun akan datang.

Diperlukan kebijakan pemerintah untuk bisa mengakomodasi kelompok tersebut.

Baca: Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah

Dalam programnya, Ahok mengusulkan pasangan muda generasi milenial untuk berinvestasi dengan membeli tanah di pinggiran Jakarta dan tinggal di tengah Kota Jakarta dengan memanfaatkan rusunawa yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Untuk kelas menengah ada apartemen harga kos. Kalau kamu kredit 30 tahun nggak sanggup, kemudian selama 30 tahun itu ambruk karena nggak ada yang pelihara, makanya kami jalankan program itu," kata Ahok.

Sementara itu, bagi generasi milenial yang masih hidup sendiri atau belum menikah Ahok menyarankan untuk tetap tinggal bersama orang tuanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau