"Padahal, pertimbangan utama membangun perumahan dan fasiltas-fasiltas kawasan adalah untuk menciptakan ruang kota yang nyaman," ujar Bernardus kepada KompasProperti, Rabu (8/3/2017).
Dalam survey kenyamanan kota Most Livable City Index IAP, lalu lintas dan kemacetan merupakan salah aspek yang sangat mempengaruhi kenyamanan sebuah kota.
Untuk itu seharusnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuat Traffic Impact Assessment khusus sebagai tambahan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal).
Walaupun akan ada trase pembangunan light rial transit (LRT) dan Tol Cimanggis-Cibitung JORR 2, seharusnya perencanaannya terintegrasi dalam rencana pengembangan kawasan tersebut.
Permasalahan pengembangan perkotaan di daerah yang termasuk dalam kawasan Metropolitan Bogor-Tangerang-Bekasi-Karawang-Puncak-Cianjur (Botabekkarpur) pasca dikeluarkannya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat harus secara serius ditindaklanjuti.
Selain itu, tutur Bernardus, saat ini ada wacana peninjauan kembali rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRWP) Jawa Barat berkaitan dengan penyesuaian proyek strategis nasional.
"RTRWP juga sudah lebih dari lima tahun, maka sekalian bisa dilakukan revisi menyeluruh termasuk dampak eksternalitas dari berbagai proyek perumahan dan kawasan strategis," ucap Bernie, sapaan akrab Beranrdus.
Hal itu harus dilakukan, sekaligus untuk mengalibrasi atas beberapa rencana ruang Metropolitan Jawa Barat dengan semangat kerja sama Greater Jakarta Metropolitan, dan bukannya malahan menciptakan tandingan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.