Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpres Penggunaan APBN untuk LRT Jabodebek Perlu Direvisi

Kompas.com - 08/02/2017, 22:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pemerintah masih mencari opsi skema pembiayaan lain untuk pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek.

Pasalnya, Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) dinilai tidak cukup membiayai keseluruhan pembangunan LRT yang diperkirakan menelan dana hingga Rp 22,5 triliun.

Baca: Proyek LRT Jabodebek Telan APBN Besar, Pemerintah Cari Opsi Pembiayaan

Padahal, selayaknya pembangunan rel di dunia, pendanaannya diwajibkan secara keseluruhan dilakukan oleh pemerintah.

"Dalilnya, pembangunan rel kota di mana-mana 100 persen pendanaannya lewat anggaran pemerintah. Bahkan, saat operasi pun 70 persen kereta api kota dunia disubsidi dari anggaran pemerintah," tutur pengamat infrastruktur dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Harun Al Rasyid Lubis, kepada KompasProperti, Rabu (8/2/2017).

Keputusan pemerintah untuk membiayai pembangunan LRT menggunakan APBN tercantum di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016.

Atas dasar perpres tersebut proyek dengan nilai Rp 22,5 triliun tersebut bakal dibiayai menggunakan APBN.

Namun, Harun menilai, sebelum menentukan akan menggunakan APBN, pemerintah semestinya juga melakukan audit terhadap kapasitas fiskal negara.

"Perpresnya sudah benar, tetapi dalam perumusannya harus diikuti dengan pemeriksaan kapasitas fiskal. Karena kalau fiskalnya tidak mampu tentu harus dirumuskan dengan cara lain," jelas dia.

Lebih lanjut, Harun meminta pemerintah menunda perpres yang menyebutkan percepatan pembangunan LRT menggunakan APBN dan atau melakukan revisi terhadap hal tersebut.

"Karena jangan hanya agar presiden senang, aturan itu dibiarkan lolos. Walaupun itu diskresi presiden perlu tetap dikasih ruang, tetapi juga harus tetap melalui periksa tuntas kemampuan fiskal negara," tambah dia.

Pembangunan LRT Jabodebek ini dibagi menjadi dua tahap dengan masing-masing tahapan terdiri dari tiga lintas pelayanan.

Tahap satu meliputi lintas pelayanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas (10,5 kilometer) dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 kilometer.

Sedangkan tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor (25 kilometer), Dukuh Atas-Palmerah-Senayan (7,8 kilometer), dan Palmerah-Grogol (5,7 kilometer) sehingga menghasilkan total panjang 41,5 kilometer.

Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua.

Jalur LRT Cibubur-Cawang dijadwalkan beroperasi pada akhir 2017, sedangkan Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Dukuh atas bisa beroperasi pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumbawa: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gianyar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gianyar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jembrana: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jembrana: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perbandingan Rata Atap Baja Ringan dengan Kayu

[POPULER PROPERTI] Perbandingan Rata Atap Baja Ringan dengan Kayu

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tabanan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tabanan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Diskon Pajak, Intiland Gelar Pameran 21 Proyek

Andalkan Diskon Pajak, Intiland Gelar Pameran 21 Proyek

Hunian
Pentingnya Menjaga Tandon Air Tetap Sejuk Saat Musim Kemarau

Pentingnya Menjaga Tandon Air Tetap Sejuk Saat Musim Kemarau

Umum
'Full' Elektronik, Bali Tak Lagi Terbitkan Sertifikat Tanah Model Jadul

"Full" Elektronik, Bali Tak Lagi Terbitkan Sertifikat Tanah Model Jadul

Berita
79 Pelaku Industri Properti Jadi yang Terbaik versi Duo Awards

79 Pelaku Industri Properti Jadi yang Terbaik versi Duo Awards

Berita
Selangkah Lagi, Bali Jadi Pulau Lengkap

Selangkah Lagi, Bali Jadi Pulau Lengkap

Berita
Pemerintah Dapat Pinjaman dari Bank Dunia, Tuntaskan Sertifikasi Tanah

Pemerintah Dapat Pinjaman dari Bank Dunia, Tuntaskan Sertifikasi Tanah

Berita
Genjot Realisasi KPR Non Subsidi, BTN Resmikan 3 Sales Center Baru

Genjot Realisasi KPR Non Subsidi, BTN Resmikan 3 Sales Center Baru

Hunian
Raih Penghargaan, Perumahan Subsidi di Serang Ini Dinilai Punya Kualitas Terbaik

Raih Penghargaan, Perumahan Subsidi di Serang Ini Dinilai Punya Kualitas Terbaik

Perumahan
Terima Kontrak Kedua NICE PIK 2, WSBP Tuntas Memasok 21.948 Spun Pile

Terima Kontrak Kedua NICE PIK 2, WSBP Tuntas Memasok 21.948 Spun Pile

Konstruksi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com