Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ditantang Muluskan Rencana Infrastruktur 1 Triliun Dollar AS

Kompas.com - 06/02/2017, 19:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber TIME

KompasProperti - Senator Amerika Serikat dari Partai Demokrat mengajukan rencana untuk menghabiskan anggaran 1 triliun dollar AS (Rp 13.333 triliun) untuk proyek-proyek transportasi dan infrastruktur lainnya dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun.

Para senator Demokrat juga menantang Presiden Donald Trump untuk bergabung dengan mereka terkait rencana tersebut.

Demokrat memperkirakan, rencana mereka akan menciptakan 15 juta lapangan kerja. Rencana tersebut meliputi 210 miliar dollar AS (Rp 2.800 triliun) untuk memperbaiki jalan dan jembatan tua.

Selain itu, 200 miliar dollar AS (Rp 2.666 triliun) sebagai dana infrastruktur vital yang dipergunakan untuk membayar berbagai proyek transportasi penting secara nasional.

Sebuah contoh dari jenis proyek yang memenuhi syarat untuk pembiayaan adalah Program Gateway guna memperbaiki dan mengganti jalur rel dan terowongan antara New York dan New Jersey.

Beberapa di antaranya telah berusia lebih dari 100 tahun dan rusak diterjang Badai Sandy pada 2012.

Proyek yang akan menggandakan jumlah kereta per jam menggunakan terowongan dan membantu meningkatkan kecepatan tinggi layanan Amtrak tersebut, diperkirakan menelan biaya sekitar 20 miliar dollar AS (Rp 266,7 triliun).

Pemimpin Partai Republik mengatakan sebelumnya bahwa mereka sedang menunggu Trump untuk menawarkan proposalnya sendiri dan tidak mungkin merangkul rencana Demokrat.

Tidak jelas dari mana Demokrat akan mendapatkan uang untuk mewujudkan proposal mereka.

Namun begitu, pembahasan infrastruktur mencuat justru dalam pertemuan antara Trump dan anggota parlemen dari kedua belah pihak.

Pemimpin Senat Minoritas Chuck Schumer mengatakan Demokrat mencetuskan rencana mereka untuk Trump dan meminta dukungannya.

Schumer juga mengingatkan Trump bahwa jika ia melakukan hal itu berarti harus "melawan" unsur-unsur dari Partai Republik.

Trump mengakui itu dan tampaknya terbuka untuk bekerja sama dengan Demokrat.

Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan dia tidak ingin rencana infrastruktur lain yang secara efektif menjadi program stimulus ekonomi.

Sebaliknya, dia lebih menginginkan rencana infrastruktur yang telah disahkan Kongres pada 2009 atas perintah mantan Presiden Barack Obama.

"Demokrat berpikir itu (infrastruktur) adalah rencana untuk menemukan kesamaan, dan kemudian Senator McConnell membuat titik penting bahwa itu perlu dibayar karena kita sudah mendapat 20 triliun dollar (Rp 266,666 triliun) sebagai utang," kata Senator John Cornyn dari Texas, Pemimpin No 2 Senat Partai Republik.

Trump menyayangkan keadaan jalan, jembatan, bandara dan kereta api di Amerika Serikat selama kampanyenya.

Ia berjanji untuk mendapatkan investasi 1 triliun dollar untuk infrastruktur, menempatkan orang-orang untuk bekerja di sana. Tapi, Trump telah menawarkan beberapa rencana spesifik.

commondreams.org Ruas jembatan yang rusak di Amerika Serikat

Pejabat pemerintahan mengharapkan Trump menawarkan rincian rencana tersebut musim semi ini.

"Senat Demokrat menjalani proses pada perbaikan dan pembangunan kembali infrastruktur bangsa kita yang hancur," kata Schumer.

Ia menambahkan, pihaknya meminta Presiden Trump untuk mendukung akal sehat ini melalui pendekatan yang komprehensif.

Selain transportasi, rencana tersebut juga termasuk memperluas akses broadband di daerah pedesaan, pengolahan air dan konstruksi selokan, rumah sakit dan sekolah veteran.

Sebuah proposal oleh dua penasihat keuangan Trump beredar setelah pemilu, mengajukan penggunaan 137 miliar dollar AS (Rp 1.826,6 triliun) untuk investasi infrastruktur.

Tapi, investor biasanya hanya tertarik pada proyek-proyek yang memiliki aliran pendapatan seperti tol untuk menghasilkan keuntungan.

Elaine Chao, calon sekretaris transportasi untuk Trump, mengatakan dia ingin menggandeng investor swasta dalam upaya meningkatkan transportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com