Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Kalangan Ultrakaya "Kolektor" Properti

Kompas.com - 24/01/2017, 17:23 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KompasProperti — Kalangan superkaya atau kerap disebut ultrahigh-net-worth individual (UHNWI) menjadikan properti sebagai salah satu instrumen investasi.

Demikian yang tercantum dalam laporan Alpha Cities Index yang dirilis bersamaan dengan edisi pertama Global Property Handbook oleh Wealth-X, Warburg Realty, dan Barnes International Realty.

Mereka yang masuk kategori ultrakaya adalah orang-orang dengan jumlah total kekayaan 30 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau lebih.

Wealth-X menyebutkan bahwa dari 212.615 UHNWI di kolong langit pada 2015 silam, sebanyak 10 persen di antaranya memiliki lima aset properti atau lebih.

Baca: Mengintip Rumah 8 Orang Terkaya Dunia (I)

Aset-aset properti dinilai oleh mereka yang ultrakaya memiliki kemampuan memberikan ekstra keuntungan bagi mereka.

Laiknya barang-barang seni dan perhiasan, investasi properti memberikan sebuah perlindungan bagi investor terhadap inflasi dan diversifikasi portofolio.

Wealth-X bahkan menyebutkan, investasi properti bagi kalangan superkaya diibaratkan berinvestasi menggunakan kepala dan hati.

Dalam artian, investasi tersebut mereka lakukan dengan penuh pemikiran logika dan penjiwaan sehingga hal itu mampu memberikan keuntungan maksimal.

Baca: Mengintip Rumah 8 Orang Terkaya Dunia (II)

"Dengan banyaknya pilihan properti dan lokasi yang lebih dari sebelumnya, maka pilihan di mana dan properti apa yang akan dibeli melibatkan kombinasi antara faktor praktis, emosional, dan finansial," tulis Wealth-X.

Lebih lanjut, Wealth-X melaporkan, kebanyakan pembelian properti oleh UHNWI dilakukan karena kebutuhan praktis.

THINKSTOCK Ilustrasi
Hampir semua pengusaha sukses berharap untuk bisa tinggal dekat dengan tempat mereka bekerja.

Analisis Waealth-X menunjukkan, dua pertiga orang-orang kaya di seluruh dunia ini memiliki keyakinan sepenuhnya dengan hal-hal yang dianggap sebagai keberuntungannya.

Bagi mereka, kedekatan dengan sumber kesuksesannya adalah satu hal yang sangat penting. Jadi, mereka akan lebih suka dan memilih tinggal di kota atau regional terdekat atau setidaknya masih dalam satu zona waktu dengan pusat bisnisnya.

"Orang-orang kaya itu juga membeli rumah yang mampu memberikan akses mudah bagi anak atau cucunya untuk bisa mendapatkan pendidikan berkualitas," sebut Wealth-X.

Baca: Jakarta Belum Masuk Radar Investasi Kalangan Ultrakaya Dunia

Pasalnya, selama lebih dari satu dekade terakhir, edukasi telah menjadi pendorong signifikan terhadap investasi properti global dan merefleksikan pada meningkatnya jumlah anak orang kaya Asia yang sekarang kuliah atau sekolah di luar negeri.

Tak hanya itu, pembelian properti juga melibatkan perasaan emosional. Mereka tak semata-mata menghabiskan jutaan dollar AS untuk membeli rumah yang tidak mereka sukai, dan tentunya mereka membeli rumah bukan hanya untuk dirinya sendiri, melainkan juga memberikan kenyamanan bagi keluarganya.

Rumah Ellison berada di tengah hutan cemara dan memberikan pemandangan indah menghadap ke perairan.
"Pengaruh emosi bisa berbeda antar-individu, tetapi itu biasanya termasuk faktor seperti ukuran rumah, lokasi dan lingkungannya, gaya dan desain, kualitas konstruksi, serta pemandangan yang diberikan," tulis Wealth-X.

Kemudian, keputusan membeli rumah mewah yang didasari oleh keputusan praktis dan emosional memunculkan umpan balik guna meningkatkan keinginan dan prospek keuangan dari properti dengan beberapa kriteria tambahan.

Ketika investasi dilakukan menggunakan pikiran dan hati, maka properti yang ideal untuk kalangan ultrakaya haruslah berada di lokasi primer dengan fasilitas lokal besar, serta beberapa keunikan di dalamnya.

Semua faktor itu sangat dibutuhkan karena para pembeli potensial tidak akan berkompromi dalam hal membeli hunian mewah.

Kekayaan Bezos disinyalir berada di angka 45,2 miliar dollar atau setara dengan Rp 604,11 triliun. Atas kekayaan itu, wajar jika Bezos memiliki rumah seluas 1068,4 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com