JAKARTA, KOMPAS.com — Tinggal di pusat Kota Jakarta, terlebih di lokasi-lokasi premium, adalah mimpi sebagian besar masyarakat.
Pusat kota di sini maksudnya adalah dekat dengan tempat kerja, pusat bisnis, pusat hiburan, dan pusat segala macam aktivitas yang bisa memuaskan kebutuhan, sekaligus gaya hidup.
Namun, untuk dapat mewujudkan semua itu, tidaklah murah. Seperti diketahui, harga tanahnya saja sudah selangit.
Daerah Mega Kuningan, misalnya, harga tanahnya sudah berada pada level Rp 80 juta hingga Rp 100 juta per meter persegi.
Belum lagi di kawasan Sudirman yang kesohor dengan pusat bisnisnya, yakni Sudirman Central Business District (SCBD). Harga lahan di sini sudah bertengger di angka Rp 260 juta hingga Rp 300 juta per meter persegi.
Baca: CBD Sudirman, Lokasi Bisnis Nomor Wahid
Harga lahannya saja sudah demikian tinggi, bagaimana harga propertinya?
Anda yang berpenghasilan pas-pasan, kelas menengah "tanggung", atau bahkan sedikit di atasnya, tentu hanya bisa bermimpi di siang bolong.
Betapa tidak, untuk dapat membeli apartemen di pusat Kota Jakarta tersebut, Anda setidaknya harus merogoh kocek lebih dalam karena harganya miliaran rupiah. Kalangan mana yang mampu berbelanja properti dengan nilai tinggi tersebut?
Mari kita kupas salah satu apartemen yang konstruksinya mendekati rampung, yakni LaVie All Suites di Kuningan, Jakarta Selatan.
Unit-unitnya dijual mulai dari Rp 8 miliar hingga Rp 9,5 miliar atau sekitar Rp 50 juta-Rp 68 juta per meter persegi.
Berdasarkan kisaran harga tersebut, apartemen ini tentu saja diperuntukkan bagi masyarakat dengan segmentasi kelas atas.
Menurut Presiden Direktur Wilsor Group, Ali Munanda Soedarsono, pengembang LaVie All Suites, pembeli produknya adalah kalangan yang telah memiliki rumah atau setidaknya investasi dengan rentang nilai Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar.
"Jadi, kalau mau tinggal di Kuningan, harus beli apartemen Rp 8 miliar," ujar Ali kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2017).
Ali mematok harga setinggi itu karena alasan kewajaran. Pasalnya, lokasi LaVie All Suites berada di kawasan premium Kuningan, untuk tidak dikatakan jantungnya Kuningan.
Selain itu, ia mengatakan, orang-orang yang masuk kategori kelas ini ini biasa tinggal di rumah dengan luasan 400 meter persegi dan berfasilitas kolam renang.
Jika mencari apartemen, paling tidak mereka mencari unit dengan luasan minimal 100 meter persegi.
"Ini lokasinya di central business district (CBD), jadi dibangun apartemen kelas atas," kata Ali.
Apartemen dengan total investasi Rp 1,3 triliun ini menempati lahan seluas 1 hektar dan dirancang setinggi 37 lantai.
Dengan total 360 unit, tipenya tersedia dari satu kamar tidur hingga tiga kamar tidur. Luas tiap unitnya serentang 100 meter persegi sampai 185 meter persegi. Harganya saat ini dibanderol Rp 50 juta-Rp 68 juta per meter persegi.
Hingga kini, sebanyak 73 persen unit sudah terjual. Kebanyakan pembeli adalah end user atau penghuni langsung dan berasal dari Jabodetabek.
Selain LaVie, apartemen sekelasnya yang terletak di kawasan yang sama adalah Verde Two. Pada 2015, harganya dibanderol Rp 42 juta-Rp 45 juta per meter persegi.
Dengan harga tersebut, pembeli apartemen besutan Farpoint Group ini harus mengeluarkan uang Rp 7,5 miliar hingga Rp 21,4 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.