"Tujuannya untuk memperkuat kondisi tanah," jelasnya.
Selain itu, pembangunan Jembatan Tuntang sepanjang 330 meter, jalan lintas Desa Kandangan dan Desa Delik, k\Kecamatan Tuntang, serta jalan di Desa Ujung-Ujung Kecamatan Pabelan juga dikebut.
5. Solo-Ngawi
Ruas tol dengan panjang 90,10 kilometer dan akan dibangun dalam empat seksi. Seksi I dari Colomadu-Karanganyar sepanjang 20,9 kilometer tengah dibangun pemerintah.
Hingga pertengahan 2016 telah terbangun 92,23 persen dari total panjang tol. Sementara itu ketiga seksi sisanya akan dibangun oleh PT Solo Ngawi Jaya selaku BUJT.
Pada Agustus silam, progres keseluruhan ruas tol dengan biaya konstruksi Rp 3,2 triliun ini adalah 29,95 persen dengan PT Solo Ngawi Jaya baru membangun 27,62 persen dari total 69,2 kilometer yang menjadi tanggung jawabnya.
Sedangkan progres pembebasan lahan yang membutuhkan dana Rp 1,778 triliun ini sudah mencapai lebih dari 96,53 persen.
Untuk merealisasikan tol yang rencananya akan beroperasi pada 2017 ini PT Solo Ngawi Jaya dan pemerintah harus merogoh kocek hingga Rp 5,14 triliun.
6. Ngawi-Kertosono
PT Ngawi Kertosono Jaya menjadi BUJT pembangunan ruas tol sepanjang 87,02 kilometer ini. Pelaksanaan pembangunan akan terdiri dari empat seksi dengan total biaya konstruksi Rp 2,36 triliun.
Dari keempat seksi yang direncanakan, seksi I dan II sepanjang 49,51 kilometer akan dibangun pemerintah dan seksi III serta IV dengan total panjang 37,51 kilometer akan ditangani oleh PT Ngawi Kertosono Jaya.
Sampai pertengahan tahun ini progres keseluruhan tol baru mencapai 19,02 persen. Untuk pembebasan lahannya, dibutuhkan dana hingga Rp 1,084 triliun.
Ada pun progres pembebasan lahan tol dengan nilai investasi Rp 3,83 triliun ini sudah mencapai lebih dari 86,76 persen.