Pendek kata, jika di pusat kota perkantoran belum membaik, maka di daerah suburban seperti Surabaya Barat, justru sebaliknya.
Perkantoran yang dibangun terintegrasi dengan fungsi properti lainnya, punya kemungkinan tersewa, atau dihuni lebih besar ketimbang yang berdiri sendiri.
Demikian halnya dengan perhotelan yang menyatu dengan apartemen, pusat belanja, dan jenis properti lainnya. Hotel akan mendapat "ikan" dari para penghuni, tamu, atau pun pengunjung yang datang secara perorangan maupun kelompok.
"Bangunlah properti multifungsi, karena selain memudahkan, juga mampu menumbuhkan kawasan-kawasan ekonomi baru," kata Sinarto.
Ada pun kota cerdas menurut pengamatan dia adalah Surabaya masih nomor satu, menyusul kota-kota di daerah yang belum terkendala kemacetan.
"Surabaya jauh lebih baik dari Jakarta, dan Bandung. Kotanya membuat penduduk nyaman, bahagia, dan kualitas hidup meningkat. Meski pun dari segi teknologi, Surabaya agak tertinggal," tuntas Sinarto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.