Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Penjualan Rp 629 Miliar, Ciputra Lansir The Newton

Kompas.com - 29/11/2016, 15:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ciputra Group melalui PT Ciputra Property Tbk (CTRP) membidik penjualan senilai Rp 629 miliar dari The Newton yang secara resmi dilansir Selasa (29/11/2016).

Proyek yang berada di area pengembangan Ciputra World 2 Jakarta (CW2J) ini merupakan apartemen yang ditujukan untuk kalangan profesional dan keluarga muda.

Harganya dibanderol sekitar Rp 42 juta hingga Rp 44 juta per meter persegi atau termurah Rp 966 juta untuk unit studio hingga Rp 2 miliar untuk 2 kamar tidur dimensi 60 meter persegi.

Dengan patokan harga seperti itu, The Newton terbilang lebih terjangkau dibandingkan apartemen CTRP lainnya seperti Raffles Residences, dan MyHome.

Selain itu, The Newton juga masih bisa diakses oleh kalangan sasaran dengan pendapatan Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per bulan, dan atau berpendapatan ganda (double income).

Selama ini, kalangan sasaran tersebut tinggal di rumah-rumah kos di sekitar area Central Business District (CBD) Jakarta dengan harga sewa sekitar Rp 2,5 juta hingga 7 juta per bulan.

Meski tidak menyebut angka, kebutuhan dari segmen pasar menengah ini diakui Direktur CTRP Artadinata Djangkar, demikian banyak, dan nyata. 

"Kebutuhannya memang ada, dan secara hitung-hitungan matematis pun sangat layak (feasible). Itulah mengapa kami meluncurkan The Newton," ujar Arta menjawab pertanyaan Kompas.com.

Namun begitu, Arta tak menampik, pasar yang meminati The Newton tetap didominasi investor dengan komposisi 55 persen.

Pasalnya, dalam dunia properti peran investor sama pentingnya dengan pengguna akhir (end user).

Mereka membeli karena ada kebutuhan tadi, dan kemudian menyewakan kembali unit-unitnya dengan harapan mendapat imbal hasil sewa serentang 8 sampai 11 persen.

Besaran imbal hasil dari sewa tersebut, kata Arta, masih jauh lebih menarik ketimbang bunga deposito. 

Kelebihan permintaan

Arta menjelaskan, tingginya kebutuhan hunian dari kalangan kelas menengah ini dibuktikan dengan catatan pemesanan yang mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed.

Sejak diperkenalkan kepada publik, pemesanan tercatat sebanyak 620 unit. Padahal, jumlah yang ditawarkan hanya 449 unit dari total 770 unit. 

"Fenomena ini juga sekaligus menandakan pasar properti mulai bergairah kembali," imbuh Arta.

The Newton menempati area seluas 5.720 meter persegi dengan luas bangunan kotor 42.000 meter persegi.

Separuh dari total unit yang akan dibangun dialokasikan untuk apartemen servis dengan pengelola yang akan ditunjuk kemudian.

Pra-penjualan The Newton akan dimulai pada awal Desember 2016 dengan target 70 persen hingga 80 persen terserap sampail awal 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com