Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Butuh "Mesin" Baru Organisasi...

Kompas.com - 31/10/2016, 20:42 WIB
M Latief

Penulis

Selanjutnya, Eman juga akan membentuk tim advokasi untuk memberikan konsultasi maupun pendampingan hukum kepada seluruh anggota REI yang tersandung kasus hukum terutama perdata. Dengan begitu, anggota REI dalam melakukan aktivitas bisnisnya akan merasa lebih aman dan nyaman sehingga usahanya dapat bertumbuh.

Program pendampingan tersebut, lanjut Eman, juga akan diperkuat dengan tujuh pilar yang menjadi prioritas kerja Eman, yakni pendidikan dan pelatihan, pembiayaan dan perbankan, pertanahan, perpajakan, infrastruktur, tata ruang serta hukum dan perizinan.

"Saya tak ingin REI jadi organisasi yang katanya cuma bisa motong-motong tanah. Citra itu sudah melekat pada REI, sementara kasus tanah terjadi di mana-mana, kasus penyalah gunaan izin tata ruang juga ada di mana-mana. Itu tugas berat ke depan. Saya tak mau citra REI tak seperti itu," ujar Eman.

Harus solid 

Pada sambutannya sebelum membuka sosialisasi tersebut, Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy mengatakan bahwa selama kepengurusannya REI selalu dilibatkan oleh pemerintah dalam menentukan kebijakan properti.

Eddy berpesan upaya itu harus terus dijaga oleh para calon Ketum REI mendatang. Untuk itu, kedua calon, yaitu Eman dan Hari harus bisa menjaga persatuan dan tetap solid.

"Untuk itu, kedua calon saya harap tidak saling menjatuhkan," ujar Eddy.

Rupanya, pesan Eddy ditangkap oleh para pendukung Eman. Di akhir acara, tim pemenangan Eman menyerahkan rangkaian bunga kepada lawan debatnya, Hari Raharta. Hal itu cukup mendapat sambutan dari para hadirin malam itu.

"Ini bentuk ungkapan semangat untuk bersaing secara sehat dan terhormat," ujar Eman seusai debat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com