Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dampak dan Solusi Penanganan Gentrifikasi Perkotaan

Kompas.com - 05/10/2016, 23:25 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu fenomena perkotaan, gentrifikasi tetaplah memiliki dampak positif dan negatif bagi kawasan perkotaan yang mesti bisa disiasati pemerintah atau bahkan ahli perencana.

Dampak negatif terjadi pada kota atau daerah yang ditinggalkan atau ter-gentrified karena memiliki kemungkinan kehilangan penduduknya dan tak memiliki kegiatan perkotaan sebagaimana mestinya.

"Dalam proses sedang ditinggalkan dan tak lagi menjadi bagian kegiatan kota maka nilainya akan berkurang, kemudian fungsi ruangnya jadi tidak baik dan secara visual akan rusak, serta keamanan jadi rawan karena tidak ada perawatan," kata Ketua Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Bernardus Djonoputro (Bernie) kepada Kompas.com, Selasa (4/10/2016).

Bukan hanya itu, sambung Bernie, jika hal itu terjadi terlau lama akan terjadi pemanfaatan-pemanfaatan ruang kota oleh orang yang tidak berhak sehingga mengakibatkan konflik di dalamnya.

Sedangkan dampak positifnya justru terjadi pada kota-kota tujuan dari gentrifikasi karena bisa berkembang lebih jauh dengan kedatangan penduduk-penduduk baru.

"Positifnya ini karena ketika berkembang jadi sprawl itu kan banyak fungsi-fungsi baru yang baik dan bernilai ekonomis di tempat lain di pinggiran kota," tambah Bernie.

Oleh sebab itu, lantaran tidak ada pengaturan yang secara khusus mengatur gentrifikasi dan meminimalisasi dampak negatifnya maka kawasan perkotaan perlu direvitalisasi atau diremajakan sesuai dengan ilmu perencanaan kota.

Revitalisasi dan regenerasi kawasan perkotaan diyakini Bernie menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi efek gentrifikasi.

Dalam melakukan upaya tersebut, ada beberapa tahap yang mesti dilakukan para ahli perencanaan kota.

"Kita harus melihat dan mengevaluasi fungsi kota secara keseluruhan serta membaginya berdasarkan struktur ruang yang ada dan kemudian mengidentifikasi daya dukung lahannya," ujarnya.

Menurut Bernie, dengan cara tersebut bisa ditentukan beberapa kebutuhan perkotaan misalnya perumahan dalam waktu-waktu mendatang.

Cara itu juga digunakan para ahli perencana untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam membuat Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Gelar Gathering, Springhill Palembang Residences Perkenalkan Hunian Bergaya Jepang

Hunian
Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Gelar Customer Gathering, Botanica Springhill Residences Perkenalkan Rumah Contoh

Hunian
Lampaui Target, 'Marketing Sales' Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Lampaui Target, "Marketing Sales" Jababeka Capai Rp 3,19 triliun

Berita
Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau