MALANG, KOMPAS.com - Mempercantik permukiman padat menjadi salah satu alternatif guna mengembangkan kawasan tersebut.
Alih-alih menggusur atau menghancurkan permukiman tersebut, masyarakat justru menghias permukiman dengan warna-warna terang dan mencolok agar terlihat lebih cantik.
Proyek 'favelas' di Rio de Janeiro, Brasil dan proyek permukiman di pegunungan La Trinidad, Benguet, salah satu provinsi di Pulau Luzon, Filipina Utara menjadi dua contoh bagaimana instalasi mural warna-warni menjadi solusi pengembangan kawasan permukiman.
Sebanyak 170 rumah di lereng bukit La Trinidad telah dibanjiri dengan warna-warni cemerlang dan instalasi mural.
Baca: Instalasi Mural Warna-Warni Buat Kota Ini Lebih Cantik
Indonesia pun tak mau ketinggalan, sebuah permukiman di Malang, Jawa Timur bernama Kampung Jodipan telah dihiasi banyak warna-warni seperti favelas di Rio de Janeiro dan di La Trinidad.
Para warga kampung warna-warni yang berada di pinggiran aliran Sungai Brantas ini kemudian diapresiasi pemerintah lantaran telah berhasil mempercantik permukimannya sambil terus menjaga kebersihan sungai.
"Ini salah satu contoh kampung yang berkembang," ucap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (23/9/2016).
Basuki menilai bahwa kawasan permukiman di pinggir sungai tak selamanya harus berkonotasi negatif dan dianggap sebagai kawasan kumuh.
Selama tidak menyalahi peraturan yang ada, kawasan permukiman di pinggir sungai dianggap Basuki bisa dijadikan sebagai kawasan wisata.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.