Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ditinggal 5 Menit, Air Sudah di Mana-mana"

Kompas.com - 22/09/2016, 09:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Bencana memang tidak bisa diprediksi. Banjir bandang yang melanda Kabupaten Garut juga tidak diperkirakan sebelumnya.

Bahkan, warga tidak sempat menyelamatkan diri atau barang-barangnya dari terjangan air bah.

Saat meninjau ke lokasi banjir, Rabu (21/9/2016), Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso sempat menemui salah satu warga Desa Kaum Lebak, Sri Wulan.

Sri bercerita, banjir terjadi sangat cepat pada Selasa (20/9/2016) malam.

"Dulu pernah gunung (Papandayan) meletus, bunyi air itu gruduk-gruduk. Kalau yang sekarang air ngga ada bunyinya. Ditinggal 5 menit, air sudah di mana-mana," tutur Sri.

Ia juga mengatakan, hujan deras sudah berlangsung sejak pukul 19.00 WIB malam. Saat itu, belum ada tanda-tanda akan banjir.

Pukul 23.00 WIB malam, Sri mulai melihat air menggenang dan mendengar suara takbir dari warga lainnya di luar.

Sri pun segera berlari dan mencoba membangunkan tetangga terdekat untuk mengingatkan adanya banjir.

Baru sebentar ia meninggalkan rumah, ketika kembali, air sudah membanjiri rumahnya. Tidak hanya itu, dalam waktu singkat, ketinggian air sudah mencapai pinggang orang dewasa.

"Nggak sempet kita nutup-nutupin barang-barang. Semua basah, semua terendam," kata Sri.

Sementara itu, seorang warga pengendara ambulans menambahkan, banyak korban yang terbawa arus banjir yang datangnya tiba-tiba ini.

Ia mengatakan ada sejumlah orang yang meninggal akibat terbawa arus tersebut. Pengendara ambulans ini sempat menyelamatkan orang yang terjepit di antara tiang sehingga tidak terbawa arus.

Selain Desa Kaum Lebak, banjir juga melanda Rumah Sakit dr. Slamet yang berjarak kira-kira 200 meter dari rumah Sri.

Pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, sejumlah petugas dari TNI AD tengah membersihkan bekas-bekas lumpur di halaman rumah sakit.

Lumpur ini cukup tebal sehingga membutuhkan bantuan alat berat berupa ekskavator.

Pemandangan lainnya adalah banyaknya gerobak yang posisinya terbalik, sebagai sisa-sisa dahsyatnya banjir bandang Selasa malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com