Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bernardus Djonoputro
Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

Bernardus adalah praktisi pembiayaan infrastruktur dan perencanaan kota. Lulusan ITB jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah, dan saat ini menjabat Advisor Senior disalah satu firma konsultan terbesar di dunia. Juga duduk sebagai anggota Advisory Board di Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung ( SAPPK ITB).

Selain itu juga aktif sebagai Vice President EAROPH (Eastern Region Organization for Planning and Human Settlement) lembaga afiliasi PBB bidang perencanaan dan pemukiman, dan Fellow di Salzburg Global, lembaga think-tank globalisasi berbasis di Salzburg Austria. Bernardus adalah Penasehat Bidang Perdagangan di Kedubes New Zealand Trade & Enterprise.

Menunggu "Godot" di Danau Toba

Kompas.com - 22/08/2016, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHilda B Alexander

Hendaknya, fokus merencana di kawasan Danau Toba yang mencakup 7 kabupaten ini harus didasari atas simulasi optimal daya dukung alam dan sosial.

Proses perencanaan bottom up menjadi kunci, karena keterlibatan masyarakat akan menentukan buy-in maupun presisi dari rencana ke depan. Kolaborasi menjadi kata penting, walaupun kompetisi antar-destinasi diperhitungkan secara matang dalam proses perencanaan.

Badan Otorita yang akan dibentuk juga harus secara seksama melakukan kajian Social Engineering  sejak awal demi menyiapkan masyarakat bertransformasi dan beradaptasi sebagai masyarakat industri pariwisata.

Masyarakat harus diajak untuk mengerti dunia hospitality, kewirausahaan, dan menjadi warga dunia.

Pembagian kerja, kolaborasi dan politik anggaran menuntut fokus yang tak kalah penting. Maka Badan Otorita harus memaduserasikan banyak aturan yang tumpang tindih.

Percepatan pembangunan infrastruktur menjadi kunci. Untuk itu harus segera direalisasikan program yang ada di berbagai kementerian.

Sebagai bagian dari Wilayah Pengembangan Strategis Pusat Metro Medan-Tebing Tinggi-Dumai-Pekanbaru, harmonisasi pembangunan infrastruktur ke-PU-an sudah disusun oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Dengan modal perencanaan dan infrastruktur memadai, usaha destination branding dan integrated marketing communication plan serta promosi dapat berjalan lebih efektif dan berdaya guna.

Ke depan, harapan masyarakat sangat tinggi atas kesuksesan industri pariwisata yang berkesinambungan, sesuai kearifan lokal dan sebesarnya membawa kesejahteraan bagi masyarakat.

Pariwisata harus juga menjadi ujung tombak untuk menciptakan ruang layak hidup di berbagai pelosok tanah air.

Dari Toba, kita mengharapkan datangnya "Godot-Godot" di Tanjung Lesung, Mandalika, Morotai, Tanjung Kelayang, Borobudur, Labuan Bajo, Wakatobi, Raja Ampat.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com