Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penduduk Megapolitan Dunia Bepergian Tanpa Mobil, Jakarta Kapan?

Kompas.com - 10/08/2016, 07:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah bukan hal baru jalan-jalan di Jakarta dipadati kendaraan pribadi, baik motor maupun mobil, nyaris setiap jam. Ini artinya, kemacetan tidak hanya berlangsung pagi hari saat pegawai memasuki jam kerja dan sore hari saat pulang kantor.

Alhasil, perjalanan di dalam kota yang tak sampai puluhan kilometer, bisa ditempuh dalam waktu berjam-jam.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari PT MRT Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta memiliki total perjalanan orang per hari sebanyak 26 juta penduduk.

Sepeda motor dan mobil pribadi tumbuh secara eksponensial yakni 24,8 juta, sementara pada 1971 jumlah kendaraan hanya 252.274 unit.

"Tetapi, transportasi umum tidak bertambah sepesat kendaraan pribadi atau malah cenderung stagnan," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami beberapa hari lalu.

Transportasi bus hanya tumbuh 1,2 persen sejak tahun 2000.

Kendaraan bermotor baru setiap harinya jika mencapai lebih dari 1.000 unit sedangkan pertumbuhan jalan di Jakarta hanya 0,01 persen per tahun.

Dengan padatnya jalan dan kemacetan yang timbul, kerugian negara diprediksi mencapai Rp 65 triliun per tahun.

Angka ini terdiri dari Rp 28,1 triliun untuk biaya tambahan biaya operasional kendaraan dan Rp 36,9 triliun untuk waktu perjalanan yang lebih lama.

Jika tidak ada perubahan atau perbaikan pada sistem transportasi, lalu lintas Jakarta bahkan diprediksi macet total pada 2020.

Tidak hanya itu, udara Jakarta juga akan tercemar polusi sebesar 80 persen yang berasal dari kendaraan bermotor.

KOMPAS/PRIYOMBODO Ilustrasi

Bepergian tanpa mobil

Berbanding terbalik dengan Jakarta, hampir 90 persen penduduk Hongkong, China, bolak-balik tanpa menggunakan mobil.

Sementara lebih dari 80 persen dari para pekerja di Paris, Perancis, menuju kantornya dengan berjalan kaki, sepeda atau menggunakan transportasi umum.

Hal tersebut dibuktikan melalui penelitian yang diuraikan dalam laporan JLL, Benchmarking the Future of World Cities.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com