JAKARTA, KOMPAS.com - Gambar desain akhir untuk stasiun mass rapid transit (MRT) Blok M-Bundaran Hotel Indonesia (HI) sudah selesai dibuat.
Khusus untuk pintu Stasiun Dukuh Atas dan Bundaran HI, desainnya dibuat berbeda.
"Kalau diperhatikan, entrance (pintu masuk) Dukuh Atas dan Bundaran HI lebih tinggi sedikit dibanding yang lain, ini untuk penanggulangan banjir," ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami di kantornya, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Kedua stasiun ini terletak di bawah tanah. Untuk itu, perlu penanganan khusus jika suatu saat curah hujan tinggi dan terjadi banjir.
Penanggulanan lain yang sudah disiapkan PT MRT Jakarta adalah menyediakan pompa-pompa air.
Untuk fase pertama, rute MRT akan menyediakan 13 stasiun yang terbagi atas stasiun layang dan bawah tanah.
Stasiun layangnya berjumlah 7 yang tersebar di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok M, Blok A, dan Sisingamangaraja.
Untuk stasiun layang, tidak disertai pendingin ruangan karena menggunakan half screen door dan ada dua pintu. Instalasi dua pintu tersebut dibangun demi keselamatan penumpang.
Sementara 6 stasiun bawah tanah tersebar di Senayan, Istora, Setiabudi, Bendungan Hilir, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.
Berbeda dengan stasiun layang, stasiun bawah tanah menggunakan full screen door dan pendingin ruangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.