JAKARTA, KOMPAS.com - Di sepanjang jalan nasional yang berada di tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur ditengarai masih banyak titik-titik rawan longsor, banjir, dan kecelakaan. Oleh sebab itu, pemerintah menyiapkan berbagai upaya untuk meminimalisir dampak longsor atau banjir yang menimpa jalur mudik.
Selain itu, pemerintah juga telah memetakan daerah-daerah mana saja yang berkemungkinan tertimpa longsor atau banjir.
"Kita punya peta rawan longsor, rawan kecelakaan, rawan kemacetan. Kita punya posko peralatan di jalan nasional, kalau di sekitarnya kejadian seperti longsor atau banjir kita tangani dengan peralatan yang kita siapkan itu," kata Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), I Ketut Darmawahana, kepada Kompas.com, Senin (27/6/2016).
Kendati begitu, Ketut mengimbau para pemudik mempersiapkan fisik, mental, kondisi kendaraan, dan hal teknis lainnya agar mencegah risiko bencana di jalan. Menurut dia, tanpa persiapan matang dari diri pemudik, kondisi jalanan seperti apapun cenderung akan membuat rawan terjadinya musibah.
Ketut juga mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan banyak pihak, antara lain kepolisian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pihak terkait lainnya untuk memastikan kondisi jalanan siap. Beberapa peralatan juga sudah disiapkan guna mengatasi bila terjadi banjir rob atau longsor di jalur mudik.
"Ada alat disiapkan oleh pemerintah provinsi, kabupaten dan dari kami sendiri. Jadi, banjir maupun longsor sudah disiapkan alat dan petanya," kata Ketut.
Saat ini beberapa wilayah yang diidentifikasi sebagai kawasan rawan banjir di Jawa Timur, yakni Widang/Bedahan-batas Kabupaten Lamongan, Logung-Sadang Taman-Krian (Trosogo-Sidoarjo), Tanjung Bumi Bangkalan-Sampang, Batas Kota Bangkalan-Batas Kabupaten Sampang, Batas Kota Sidoarjo-Gempol, dan Batas Kota Situbondo-Bajulmati.
Sementara itu, untuk titik-titik lokasi rawan terjadinya longsor yaitu di Jalan Jurusan Dengkok-Batas Kabupaten Ponorogo Trenggalek, Batas Kota Situbondo-Bajulmati, Jember-Glenmor, dan di Lumajang-Turen.
Adapun untuk lokasi rawan kemacetan di Pantura yaitu di Pasar Glondong, Pasar Tambakboyo, Pasar Babak, exit toll over Bunder, Viaduk Gempol, Viaduk Alun-Alun Bangil, Persilangan KA Bangil, Pasar Ngopak, Pasar Nguling, Buduan - Panarukan, Panarukan - Batas Kota Situbondo, Jalan Ahmad Yani Situbondo dan Pelabuhan Ketapang. Sedangkan untuk di lintas tengah terjadi di Simpang Midaeng, Simpang Ulet, Simpang Kletek, Simpang Mengkreng, Perlintasan KA Baron, Perlintasan KA Bagor, Perlintasan KA Awar-Awar, Perlintasan KA Lemahbang, Perlintasan KA Kali Gunting - Caruban.
Terakhir untuk peta rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas tercatat di Tuban, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Situbondo, Bajulmati, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Surabaya, dan Purwodadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.