Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Bandara di Indonesia Bakal Dilirik Perusahaan Multinasional

Kompas.com - 05/06/2016, 16:58 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan kota bandara (aerocity) di Indonesia memiliki prospek yang cerah di masa depan.

Di beberapa negara berkembang dan maju lainnya, kota bandara justru dimanfaatkan perusahaan multinasional.

"Kantor-kantor pusat perusahaan multinasional seringnya di airport city. Aecom yang berbasis di Amerika Serikat dan berjumlah 400 kantor di seluruh dunia banyak yang berlokasi di aerocity," kata Director of Economics and Planning Design+Planning PT Aecom Indonesia, Utami Prastiana, di kantornya, Jakarta, Jumat (3/6/2016).

Menurut Utami, bagi perusahaan multinasional, aktivitas stafnya cukup tinggi di kota-kota yang berbeda.

Dengan demikian, staf perusahaan multinasional banyak yang sering bepergian dari satu kantor ke kantor lain.

Jika kantor pusat terletak di dalam kota dan jauh dari bandara, hal tersebut akan menyulitkan para staf untuk mengunjungi kantor pusat lainnya.

Potensi kota bandara sendiri terletak di kota atau negara yang bandaranya cukup sibuk.

Utami menambahkan, mereka yang mengadakan pertemuan-pertemuan regional ini akan lebih terbantu jika tidak perlu ke kota dan hanya beraktivitas di sekitar bandara.

Meeting dan beristirahat di hotel dekat bandara, misalnya, akan memudahkan pebisnis untuk bepergian ke daerah lainnya. Efek dominonya, hotel-hotel akan membutuhkan pekerja dalam jumlah besar.

Populasi pun meningkat dan permintaan rumah tinggal juga bertambah. Belum lagi, kebutuhan akan ritel turut bertumbuh.

Hal ini akan menciptakan kawasan mandiri sendiri yang kemudian disebut aerocity tersebut. Pasalnya, kawasan ini didorong dengan adanya bandara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com