Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid di Kementerian ATR/BPN Tak Berkubah

Kompas.com - 05/06/2016, 11:45 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Puncak masjid ini dibuat tinggi juga untuk memberikan kesan luas di dalamnya. Adapun tinggi menaranya adalah 27 meter yang merefleksikan bahwa salat jamaah di masjid tersebut dilipatgandakan pahalanya hingga 27 derajat.

Ferry mengatakan bahwa masjid tersebut sengaja tidak ditambahkan kubah.

"Karena kita berdekatan sekali dengan Masjid Al-Azhar kan. Di sana sudah ada kubah yang sangat melegenda. Kita tidak ingin mengurangi keindahannya," sebut Ferry.

Ia menambahkan, desain masjid ini memang sengaja dibuat supaya ramah lingkungan. Selain dari aliran udara dan cahaya, material yang digunakan juga dipikirkan.

Contohnya, Ferry menunjukkan lantai masjid yang sengaja tidak dipasangi keramik atau marmer. Menurut dia, saat beribadah di dalam masjid, jamaah pasti akan menggunakan alas salat atau sajadah.

Untuk itu, lantainya hanya diberi lapisan yang menahan air supaya tidak merembes. Sementara di atasnya, sudah ditutup dengan karpet sajadah yang sangat lembut dan berwarna merah bata.

Masih di dalam interior, terdapat mihrab yang dihiasi kaligrafi syahadat bertuliskan "Laa Ilaaha Illallah Muhammadarrasulullah".

Sebelumnya, sudah ada masjid yang berdiri di tempat tersebut. Namun, Ferry memutuskan untuk memperbaruinya sekaligus menambah daya tampung masjid.

Awalnya, ia menargetkan pembangunan masjid tersebut selesai dalam 9 bulan, namun pada perjalannya justru selesai lebih awal yakni 7 bulan 17 hari.

Kapasitas masjid sebanyak 1.100 jamaah baik di dalam maupun plasa. Plasa ini juga digunakan sebagai penghubung antara area kantor dengan tempat ibadah. Dibuat dari grass block, plasa ini memungkinkan air meresap ke dalam tanah.

Selain tempat shalat, masjid ini juga dilengkapi kantin, ruang usaha masjid, dan kantor Dewan Keamanan Masjid (DKM). Secara khusus, kantin dan ruang usaha masjid ini diinisiasi oleh Ferry sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com