DENPASAR, KOMPAS.com - Kinerja sektor perhotelan di Bali selama kuartal pertama tahun 2016 menunjukkan peningkatan dua digit dalam matriks tingkat hunian.
Selama tiga bulan pertama, tingkat hunian rerata hotel-hotel yang beroperasi di Pulau Dewata mencapai 59,8 persen atau tumbuh signifikan 12,2 persen.
Meskipun tingkat hunian naik, namun matriks tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) mengalami penurunan 7,1 persen mejadi Rp 1.432.042.
Secara umum, menurut riset STR Global, penurunan ADR di Bali pada kuartal pertama tersebut masih lebih baik ketimbang kuartal IV-2015 yang mencapai angka rerata Rp 856.800.
Sementara di seluruh kawasan Asia Pasifik, sebagian besar mencatat hasil positif dalam tiga matriks utama.
Dibandingkan periode yang sama tahun 2015, kawasan Asia Pasifik dilaporkan menunjukkan kenaikan 1,7 persen untuk matriks tingkat hunian menjadi 66,6 persen.
Sedangkan untuk matriks ADR tergelincir tipis 0,2 persen menjadi 105,04 dollar AS. Sebaliknya matriks pendapatan per kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR) tumbuh 1,5 persen menjadi 69,93 dollar AS.
"Seiring pulihnya pasar, para pelaku bisnis perhotelan telah mengadopsi strategi yang berbeda untuk mendorong pertumbuhan tingkat hunian," tulis STR.
Baca juga: 14 Hotel Mewah Baru Hadir di Bali
Kendati Persaingan Sengit, Hotel Mewah Terus Ramaikan Bali
Hingga Akhir 2016, Bali Disesaki 53 Hotel Baru
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.