SEMARANG, KOMPAS.com – Musim mudik Lebaran 2016 hanya menyisakan waktu sekitar dua bulan. Oleh sebab itu, pemerintah kembali fokus dalam penyelesaian Jaringan Tol Trans-Jawa yang diperkirakan akan menjadi tumpuan pemudik menjelang hari raya Idul Fitri.
Jalan Tol Trans-Jawa terdiri dari tujuh ruas dengan total panjang mencapai 498,23 kilometer. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun ketujuh ruas itu adalah Rp 40,37 triliun.
Biaya pembebasan tanah langsung dibebankan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebesar Rp 8,29 triliun. Sementara itu, untuk biaya konstruksinya, BPJT memperkirakan butuh biaya hingga Rp 22,57 triliun.
Ketujuh ruas tersebut tidak termasuk ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang sudah beroperasi pada 2015 silam dan ruas Tol Kanci-Pejagan yang juga sudah beroperasi pada Januari 2010.
Tulisan ini merupakan lanjutan dari yang pertama. Baca: Tol Trans-Jawa Tumpuan Utama Saat Mudik Lebaran Tiba (I)
Setelah menyusuri Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Tol Palimanan-Kanci (Palikanci), dan Tol Kanci-Pejagan, Kompas.com mulai memasuki ruas Tol Pejagan-Pemalang yang juga masuk ke dalam bagian Jaringan Tol Trans-Jawa.
Untuk saat ini, pengerjaan Tol Pejagan-Pemalang adalah Seksi I dan II antara Pejagan dengan Brebes Timur.
Jalan tol ruas Pejagan-Pemalang memiliki panjang 57,50 kilometer dan terdiri dari empat seksi yaitu Seksi I (Pejagan-Brebes Barat) 14,20 kilometer, Seksi II (Brebes Barat-Brebes Timur)-6 kilometer, Seksi III (Brebes Timur-Tegal Timur)-10,40 kilometer dan seksi IV (Tegal Timur-Tegal Barat)-26,90 kilometer.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, di sepanjang ruas Pejagan-Brebes Timur sudah tak ada lagi pengerjaan konstruksi jalan. Pembangunan jalannya sendiri sudah mencapai 100 persen. Kendati begitu, beberapa pengerjaan masih terlihat di Gerbang Tol (GT) Brebes Timur.
Menjelang waktu operasinya yang diperkirakan Mei 2016, sistem pembayaran di Tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II akan terintegrasi dengan Tol Kanci-Pejagan.
Namun saat ini sistem pengoperasian Jalan Tol Kanci-Pejagan masih dilakukan dengan sistem terbuka, artinya hanya GT Mertapada yang difungsikan.
Ketika nanti Tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II sudah ditentukan layak beroperasi maka akan digunakan sistem tertutup terpadu untuk Ruas Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang.
"Dengan sistem ambil kartu di GT Mertapada di Kanci-Pejagan dan membayar di exit GT Brebes Timur,” kata Kepala Cabang Integrasi Tol Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang Seksi I & II, Zulmarlian Iskandar, di Brebes, Senin (25/4/2016).
Sementara untuk arus balik, Zulmarlian mengatakan, GT Brebes Timur akan digunakan sebagai pintu masuk guna mengambil tiket dan membayarnya di GT Mertapada.
Jadi, nantinya di GT Mertapada akan ada pembayaran tiga tol sekaligus, yakni Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, dan Pejagan-Pemalang.
Saat ini ruas Tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II sedang menunggu hasil rekomendasi dari Tim Layak Operasi yang terdiri dari gabungan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian PUPR, dan Kementerian BUMN.
"Nanti ini akan diperiksa dulu kelaikannya oleh Tim Layak Operasi dan dalam waktu seminggu atau dua minggu nanti keluar rekomendasi dari tim itu bahwa ruas tol ini layak operasi atau tidak," tutur Kepala Bagian Umum Sekretariat BPJT, Mahbullah Nurdin, di Brebes, Senin (25/4/2016).
Penilaian dari Tim Layak Operasi juga bisa menentukan keluarnya tarif Tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II.
"Untuk tarif harus menunggu penilaian itu supaya Peraturan Menteri (Permen) keluar untuk tarifnya, mudah-mudahan seminggu setelah peresmian pada Mei 2016 bisa keluar tarifnya itu," jelas Nurdin.
Nurdin optimistis Tol Pejagan-Pemalang Seksi I dan II sudah siap semua dan bisa beroperasi secepatnya pada Mei 2016.
Senada dengan Nurdin, Pimpinan Proyek Tol Pejagan-Pemalang, Mulya Setiawan mengatakan Seksi I dan II yang menghubungkan Pejagan dengan Brebes Timur siap digunakan untuk arus mudik Lebaran 2016.
Sementara itu, untuk Seksi III (Brebes Timur-Tegal Timur) dan IV (Tegal Timur-Tegal Barat), Mulya mengatakan masih terkendala pembebasan lahan sehingga belum ada progres cukup berarti.
Seksi III pembebasan lahannya masih nol persen, sedangkan seksi IV empat sudah berhasil dibebaskan 13 kilometer atau 56 persen.
"Untuk seksi III kendalanya karena lahan yang ada merupakan perumahan penduduk sementara seksi IV area persawahan,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.