Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Rumah Tak Layak Huni Itu Hanya Berjarak 45 Menit dari Jakarta

Kompas.com - 19/04/2016, 18:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Lokasinya hanya berjarak 45 menit perjalanan dari Jakarta. Kendati terhitung dekat, kemegahan dan nama besar Jakarta yang sarat pembangunan fisik tak mampir di Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Padahal, di sepanjang perjalanan melalui Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), terdapat hunian-hunian kelas atas, untuk tidak dikatakan mewah, seperti Sentul City. 

Sentul City dikenal sebagai kawasan perumahan mewah dengan akses jalan yang lebar dan khusus.

Perumahan yang dikembangkan PT Sentul City Tbk ini juga memiliki pemandangan gunung dan fasilitas lengkap, mulai dari pusat perbelanjaan Bellanova hingga taman bermain JungleLand.

Harga rumahnya sangat fantastis. Dengan bangunan seluas 800 meter persegi dan tanah 2.200 meter persegi, rumah di Sentul City dibanderol Rp 12,5 miliar.

Namun, ternyata, di balik kemegahan tersebut, terdapat desa yang justru kekurangan, yakni Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang. Sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Di Babakan Madang, terdapat 1.137 rumah tidak layak huni. Sementara itu, di Bojong Koneng, terdapat 355 rumah dinyatakan tidak layak huni.

"Selama ini, tidak ada bantuan dari Sentul City. Beberapa kali ada bantuan pemberdayaan, tetapi kalau bantuan fisik, tidak ada," ujar Camat Babakan Madang Yudi Sentosa kepada Kompas.com di Bojong Koneng, Bogor, Selasa (19/4/2016).

Rumah tidak layak huni sebelum dibangun Habitat for Humanity. Rumah ini terletak di Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor.
Sebaliknya, Yudi menuturkan, penduduk justru lebih membutuhkan bantuan fisik, seperti rumah yang layak serta fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK).

Selama ini, rumah-rumah yang dihuni penduduk Bojong Koneng hanya beralaskan tanah dan berdinding kayu atau bilik. Mereka pun belum tersentuh listrik.

Selain itu, rumah-rumah ini juga tidak memiliki ventilasi dan kamar mandi. Warga biasa memanfaatkan fasilitas MCK bersama-sama.

Keadaan ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Untuk itu, Yudi menargetkan pada 2018, semua rumah yang tidak layak ini bisa diganti dengan rumah yang layak.

Salah satu upaya mengentaskan rumah tidak layak huni ini adalah dengan menggandeng organisasi nirlaba seperti Habitat for Humanity.

Untuk bantuan yang dilaksanakan tahun ini, Habitat for Humanity bekerjasama dengan 13 duta besar negara sahabat. Duta Besar atau perwakilannya yang datang antara lain dari Hungaria, Armenia, Bosnia, Kanada, Mesir, Italia, Swedia, Ceko, Mongolia, Papua Nugini, Romania, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Selain duta besar dan perwakilan negara sahabat, aksi ini juga diikuti oleh beberapa perusahaan besar seperti Coca Cola Amatil Indonesia, Swing Golf, dan Kempinski.

Kecamatan Babakan Madang sendiri memiliki luas 9.871 hektar. Sebanyak 30 persen adalah kawasan hutan dan 70 persen permukiman.

Sementara itu, Sentul City memiliki luas 3.000 hektar atau sekitar 30 persen dari seluruh luas Babakan Madang.

Rumah tidak layak huni sebelum dibangun Habitat for Humanity. Rumah ini terletak di Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com