Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Buat Rumah Bebas Debu dan Bakteri

Kompas.com - 09/04/2016, 16:20 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

KOMPAS.com - Berdasarkan laporan ahli mikrobiologis asal Universitas Colorado Boulder, Dr Noah Fierer, rumah dengan segala macam tempat di dalamnya diperkirakan memiliki sekitar 2.000 spesies bakteri.

Hal itu kemudian membuat rumah tak ubahnya sebagai sebuah kebun binatang bakteri. Rumah terkadang menimbulkan alergen bagi para penghuninya.

Berikut ini beberapa cara untuk menghilangkan bakteri dan alergen dari dalam rumah.

1. Perbarui penghisap debu

Jika Anda telah menggunakan penghisap debu yang sama dalam kurun waktu puluhan tahun, sudah waktunya untuk segera memperbaruinya.

Penghisap debu lama Anda bisa memuntahkan kembali debu halus dan puing-puing yang sudah dihisap kembali ke udara sehingga menimbukan alergen.

Sebagai saran, ketika memutuskan untuk membeli atau memperbarui penghisap debu, Anda bisa memilih yang telah menggunakan teknologi filter bernama high efficiency particulate air (HEPA).

Teknologi filter tersebut mampu membuat bakteri dan alergen lainnya terjebak dalam penghisap debu.

2. Perhatikan tempat tidur

Ketika berada di atas kasur pada malam hari, Anda akan bersinggungan langsung dengan seprai yang mengandung kemungkinan besar jamur, bakteri, dan bahkan bulu hewan peliharaan sehingga menimbulkan alergi.

Ilustrasi.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya mencuci seprai dan bed cover setiap seminggu sekali dengan menggunakan air panas bersuhu 54 derajat celsius.

Untuk proteksi lebih, Anda juga bisa menggunakan seprai anti debu dan tungau untuk mencegah munculnya pemicu alergen di kasur.

Selain itu, Anda juga mesti menjauhkan hewan peliharaan dari tempat tidur.

3. Bersihkan debu-debu di dalam rumah

Seringkali Anda dengan mudah mengabaikan debu-debu atau kotoran di sudut rumah tanpa memikirkan bahayanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau