Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profit Plaza Indonesia Merosot 22,09 Persen

Kompas.com - 07/04/2016, 21:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keuntungan bersih PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PILN) tahun 2015 mengalami kemerosotan hingga 22,09 persen. 

Penurunan ini disebabkan kerugian selisih kurs karena melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS sepanjang tahun lalu. 

Deputy Chief Financial Officer PILN, Evy Tirtasudira menjelaskan, kerugian selisih kurs akibat pinjaman bank (bank loan) dalam bentuk denominasi valuta asing (dollar AS).

Pinjaman bank PILN diketahui senilai 90 juta dollar AS atau setara Rp 1,02 triliun. Adapun kerugian selisih kurs yang belum terealisasi dari hutang jangka panjang tersebut senilai Rp 121,9 miliar.

"Sementara yang sudah terealisasi baru Rp 8 miliar," tambah Evy usai paparan publik, di Jakarta, Kamis (7/4/2016). 

Evy menuturkan, perseroan tidak bisa melakukan upaya apapun karena kerugian selisih kurs di luar kontrol.

Sementara dari segmen pendapatan, PILN mencatat pertumbuhan 8,07 persen menjadi Rp 1,644 triliun dari sebelumnya Rp 1,521 triliun.

Peningkatan pendapatan ini berasal dari pendapatan pusat belanja Plaza Indonesia sebesar Rp 803,43 miliar. Tingkat okupansi pusat belanja ini mencapai 95,22 persen dengan harga sewa yang ditransaksikan 64 dollar AS per meter persegi.

Selain dari Plaza Indonesia, pertumbuhan pendapatan juga disumbang perkantoran The Plaza Rp 208,17 miliar. Saat ini harga sewa yang ditransaksikan mencapai 37 per meter persegi per bulan dengan tingkat hunian 87,29 persen. 

Sedangkan hotel Grand Hyatt menyumbang pendapatan sebesar Rp 506,22 miliar dengan tingkat hunian 57,6 persen, dan hotel Keraton Luxury Collection Rp 126,72 miliar dengan tingkat hunian 54,8 persen.

Adapun FX Sudirman memberikan kontribusi Rp 109,12 miliar dengan kinerja tingkat hunian 84,7 persen

Untuk belanja modal (capital expenditure) tahun ini, perseroan mengalokasikan Rp 131,9 miliar, atau turun 15 persen dibanding tahun 2015 senilai Rp 155 miliar.

"Belanja modal ini akan digunakan untuk pembelian fasilitas elektrikal seperti genset," tandas Evy. 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com