Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Dua Kamar Tidur di Bogor, Hanya Rp 133 Juta!

Kompas.com - 02/04/2016, 21:46 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Saat pasar rumah komersial anjlok hingga mencapai 30-40 persen dalam dua tahun terakhir, pasar rumah subsidi pun diburu para pengembang.

Satu di antara pengembang yang "banting setir" secara temporer menggarap rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini adalah Mekar Agung Sejahtera (MAS) Group.

Pengembang yang belum lagi berusia satu dekade ini tengah membesut perumahan subsidi bertajuk Grand Sutera Leuwiliang, Kabupaten Bogor. 

"Pasar rumah subsidi ternyata demikian besar, terutama untuk kawasan Bogor dan sekitarnya. Ketimbang kami vakum membangun karena pasar rumah komersial stagnan, kami garap pasar ini," jelas Direktur Utama MAS Group, Sengkono Dharmawan kepada Kompas.com, Sabtu (2/4/2016). 

Grand Sutera Leuwiliang menempati area seluas 20 hektar. Di atasnya akan dibangun sebanyak 1.350 unit dengan satu tipe saja yakni 32/60,5 meter persegi atau dua kamar tidur.

Harga jual yang dibanderol hanya Rp 133 juta dengan spesifikasi material lantai keramik, dinding ganda batako, rangka atap baja ringan, dan genteng berglazur.

Dari total 20 hektar, yang sudah dibebaskan seluas 16 hektar. Rencananya, pembangunan Grand Sutera Leuwiliang akan dilakukan dalam empat tahap.

Tahap perdana dibangun sebanyak 300 unit, sesuai dengan nomor urut pemesanan (NUP) yang dilansir Sabtu ini. NUP dijual seharga Rp 200.000. 

"Animo masyarakat sangat bagus. Belum sampai setengah hari sudah terjual 200 NUP. Hanya membayar NUP dan Rp 800.000 sebagai uang tanda jadi, calon konsumen sudah bisa memilih lokasi rumah yang diinginkan," tutur Sengkono.

Betapa tidak disambut antusias. MAS Group menawarkan kemudahan pembayaran. Di luar uang tanda jadi, pembeli hanya dibebani uang muka sebesar 10 persen yang bisa dicicil 8 kali. 

Setelah melunasi uang muka, pembeli bisa melanjutkan proses akad kredit pemilikan rumah (KPR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Bank BTN dengan pilihan tenor beragam.

Mulai dari tenor lima tahun, sepuluh tahun, 15 tahun, hingga 20 tahun. Lantaran KPR yang dikucurkan khusus MBR, bunga yang dikenakan pun terbilang rendah yakni hanya lima persen. 

Jika tenor yang dipilih maksimal 20 tahun, dengan DP 10 persen dan bunga 5 persen, maka cicilan per bulan yang harus dibayar konsumen hanya Rp 800.000.

Rencananya, konstruksi dilakukan pada Mei 2016 mendatang dan serah terima kunci secara bertahap mulai Oktober hingga Desember 2016.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau