KOMPAS.com — Menurut sebuah laporan baru-baru ini, orang-orang kaya Iran, perusahaan-perusahaan Iran, dan para pembeli yang didukung pemerintah akan menghabiskan Rp 113,8 triliun pada bisnis realestat di seluruh dunia dalam waktu 5 hingga 10 tahun mendatang, menyusul pencabutan sanksi internasional atas Iran.
Para konglomerat Iran ini diyakini akan membeli properti di London, Dubai, Swiss, Jerman, dan Perancis.
London akan menjadi pilihan utama mengingat kedekatan historis antara Inggris dan Iran. Tak hanya properti, kebanyakan konglomerat tersebut juga berinvestasi pada perhiasan dan emas.
"Inggris dulunya merupakan penjajah dan perusahaan pertama yang mengeksploitasi minyak Iran. Antara tahun 1945 dan 1979, pemimpin Iran dan elite bisnisnya memiliki hubungan dengan Inggris dan para pemilik properti mewah di London," kata Direktur Utama London Rockstone, Becky Fatemi.
Becky menambahkan, Dubai juga akan menjadi populer, tetapi belum bisa bersaing dalam segi sistem pendidikan atau iklimnya.
Selain dengan Inggris, Iran punya hubungan historis lain dengan Jerman, Perancis, dan Swiss.
Meski begitu, Becky meyakini, London lebih aman dibandingkan ibu kota negara-negara Eropa lainnya sejak properti masuk ke dalam area konservasi yang membatasi perubahan bangunan.
Sanksi internasional dicabut sejak Januari lalu setelah pengawas sanksi mengonfirmasi bahwa Iran sepakat untuk tidak mengembangkan senjata nuklir.
Kesepakatan itu memungkinkan minyak Iran untuk dijual secara internasional dan mengakses miliaran aset beku di luar negeri.
Kendati begitu, sanksi AS yang berkaitan dengan kebijakan hak asasi manusia dan dugaan dukungan teroris tetap ditujukan kepada Iran.
Hal ini membuat konglomerat Iran tidak akan berinvestasi properti di lokasi tradisional nan populer seperti New York dan Los Angeles.
Iran merupakan negara kedua dengan ekonomi terbesar di Timur Tengah dan reginonal Afrika Utara seteleh Arab Saudi. Jumlah miliarder di Iran melonjak 170 persen sejak tahun 2000, dan diperkirakan menjadi 55.000 orang pada 2025.
Iran merupakan rumah bagi 1.300 mutijutawan dengan aset bersih mencapai lebih dari 10 juta dollar AS atau setara dengan Rp 133,8 miliar dan empat miliarder.
Menurut Becky, orang-orang Iran akan secara dominan mencari bangunan baru atau apartemen renovasi di London sebagai rumah kedua untuk diri mereka atau anak-anak mereka.
Kebanyakan dari mereka bersedia membeli apa pun dengan harga antara 1 juta poundsterling (Rp 19,1 miliar) dan 30 juta poundsterling (Rp 572,9 miliar) di lokasi-lokasi populer, seperti Knightsbridge, Mayfair, South Kensington, Hampstead, dan St John's Wood.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.