TAYAN, KOMPAS.com — Ruas Jalan Trans-Kalimantan yang menghubungkan antar-provinsi di pulau tersebut akhirnya tersambung dengan sempurna.
Jembatan Kapuas Tayan yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Selasa (22/3/2016), menjadi pelengkap ruas jalan yang menghubungkan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
"Bahkan, rute menuju Brunei, Sabah-Serawak (Malaysia), hingga ke Banjarmasin dan Balikpapan bisa melalui jalur ini, dan sampai ke Kalimantan Utara," ujar Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.
Jembatan tersebut juga menghubungkan poros selatan Trans-Kalimantan yang terputus oleh Sungai Kapuas di Kecamatan Tayan Hilir.
Jembatan ini memiliki lebar 1,5 meter dengan tinggi bebas jembatan sekitar 13 meter dari permukaan air banjir.
Tinggi jembatan dirancang berdasarkan perhitungan terhadap air pasang dan surut sehingga tidak mengganggu lalu lintas air karena Sungai Kapuas merupakan salah satu nadi transportasi masyarakat di Kalimantan Barat.
Saat seremoni peresmian, Cornelis juga mengusulkan nama salah satu pahlawan, yaitu Pak Kasih, disematkan pada jembatan ini. Dia merupakan pahlawan yang berjuang pada masa penjajahan Belanda.
Usul tersebut kemudian disetujui Jokowi. "Tadi Pak Gubernur menyampaikan namanya 'Jembatan Pak Kasih'. Saya kira ini memang usulan dari masyarakat yang sudah ditampung. Saya setuju," kata Jokowi.
Pembangunan Jembatan Pak Kasih sudah dimulai sejak September 2012. Jembatan tersebut memiliki panjang 1.650 meter, yang terdiri dari dua bentang, yaitu jembatan I sepanjang 430 meter dan bentang jembatan II sepanjang 1.220 meter.
Konstruksinya dikerjakan perusahaan China Road and Bridge Corporation bekerja sama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan menelan biaya Rp 1,028 triliun.
"Jembatan Tayan merupakan jembatan terpanjang di Pulau Kalimantan. Jembatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, menghemat waktu dan biaya penyeberangan," kata Basuki.
Basuki juga mengharapkan, Jembatan Pak Kasih dapat memberi manfaat langsung untuk masyarakat, pengusaha, dan industri di sekitarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.