Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel "Budget" Merajalela di Surabaya

Kompas.com - 10/03/2016, 14:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Kendati tingkat hunian terus melorot menjadi 57,31 persen pada tahun 2015 dari sebelumnya 60 persen, namun tak menyurutkan para investor untuk membangun hotel di Surabaya

Tahun ini saja, Colliers International Indonesia mencatat ada 25 hotel baru dengan jumlah kamar 3.863 kamar. Dari jumlah ini, hotel murah atau ekonomi atau biasa disebut budget mendominasi dengan komposisi 10 hotel.

Kesepuluh hotel tersebut adalah Pop Hotel Pasar Atom, Pop Hotel Diponegoro, Grand Citihub Alimar, Pop Hotel Ambengan, MaxOne Dharmahusada, Amaris Margorejo, Fave Hotel Rungkut, Zest Hotel Diponegoro, FX Hotel, dan Cleo Hotel Dharmo. 

"Seluruhnya berjumlah 1.226 kamar," tulis Colliers.

Jika dikumulasikan dengan hotel yang beroperasi tahun lalu sebanyak 2.643 unit, jumlah kamar yang akan memenuhi pasar hotel Surabaya bakal membengkak menjadi 3.869 unit.

Belum lagi pasokan baru hingga 2019 mendatang dengan tambahan 944 kamar dari delapan hotel, semakin menempatkan hotel budget ini dalam puncak pasokan yakni sebanyak 4.813 kamar.

Menjamurnya hotel ekonomi tersebut, kata Colliers, karena Surabaya memiliki potensi besar untuk fasilitas akomodasi kelas ini.

Namun, jangan dilupakan pasar hotel ekonomi sangat sensitif terhadap harga. Para tamu biasanya memilih hotel terbaik dengan tarif seminimal mungkin.

Karena hotel budget tidak dilengkapi ballroom, ruang rapat, dan restoran, mau tak mau, pengelola dan pemilik hanya mengandalkan penjualan dari kamar yang tersedia.

Alhasil, persaingan harga untuk tidak dikatakan perang tarif sangat mungkin terjadi. Terbukti tarif rerata harian atau average daily rate (ADR) Surabaya terus merosot hingga mencapai 49,05 dollar AS pada semester II-2015 seperti sudah disinggung di atas.

"Angka tersebut lebih rendah 8 persen dari catatan periode yang sama tahun lalu," tutup Colliers.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau