Head of Operations Peradaban Land, Azhary Husni, menjelaskan, selama ini Gemilang Properti berkonsnetrasi mengembangkan perumahan untuk kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan konsep subsidi.
"Saat ini kami ingin naik kelas menjadi pengembang yang juga merambah perumahan komersial," ujar Azhary kepada Kompas.com, Rabu (2/3/2016).
Jika dua sampai tiga tahun lalu, porsi pengembangan rumah komersial masih minimal, yakni sekitar 20 persen hingga 30 persen, kini ditingkatkan menjadi 80 persen.
Dengan perubahan orientasi sasaran, bukan berarti Peradaban Land meninggalkan kelas rumah subsidi yang selama ini telah menjadi ruh dan mewarnai sejarah panjang perusahaan.
Peradaban Land, kata Azhary, akan tetap membangun rumah untuk MBR dengan komposisi 20 persen dari total rencana pengembangan selama tahun berjalan.
Tahun ini, Peradaban Land fokus membangun Bukit Mekar Wangi di Bogor seluas 55 hektar. Di area hasil akuisisi dari Sedco Holding Capital senilai 22,5 juta dollar AS ini, mereka akan mendirikan sekitar 4.200 unit rumah dalam lima klaster.
(Baca: Elang Group Akuisisi Saham Sedco Holding Capital)
Harga yang dibanderol, tutur Azhary, serentang Rp 200 juta untuk dimensi 24/72 hingga Rp 800 juta untuk tipe 69/184.
Kendati telah berubah nama, namun konsumen tetap memburu produk-produk dari pengembang yang dinakhodai Elang Gumilang ini. Terbukti, klaim Azhary, sudah 150 unit dari Bukit Mekar Wangi, yang terjual.
Sementara untuk rumah subsidi, Peradaban Land akan fokus pada perluasan proyek Gemilang Propertydi Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor.
Mereka menawarkan rumah sebanyak 250 unit di atas lahan seluas 3 hektar dengan harga sekitar Rp 133,5 juta per unit.