KOMPAS.com – Konsep small office/home office (SOHO) adalah salah satu pilihan solusi untuk tempat tinggal sekaligus berbisnis di perkotaan. Namun, butuh strategi untuk memastikan kenyamanan tinggal maupun kinerja usaha tetap optimal ketika SOHO menjadi pilihan.
SOHO mirip dengan konsep rumah toko (ruko) atau rumah kantor (rukan) yang lebih dulu familiar terdengar. Bedanya, pengembangan SOHO cenderung berada dalam satu bangunan vertikal berlokasi di kawasan bisnis atau pusat kota, untuk memangkas waktu yang rawan terbuang karena kemacetan.
Pada dasarnya, SOHO merupakan tempat tinggal yang juga menyediakan fasilitas kebutuhan sehari-hari sekaligus dapat menjadi tempat kerja. Satu hal harus dipastikan untuk SOHO adalah pasokan listrik tak boleh terputus.
Sebagaimana laiknya lokasi untuk usaha atau kantor, fasilitas SOHO tak akan jauh dari berbagai peranti teknologi informasi, setidaknya komputer dan peralatan penunjangnya. Tidak elok pula bila sampai lampu padam di tengah pertemuan dengan mitra bisnis.
Karena itu, peralatan penunjang seperti uninterruptible power supply (UPS) mutlak tersedia. Terlebih lagi, bila kantor yang dijalankan dalam SOHO punya personal data center alias ruang server. Untuk kantor selevel itu butuh dukungan UPS yang memang dirancang untuk mengamankan pasokan listrik ruang server, misalnya Smart-UPS dari Schneider Electric.
Sejak perancangan, SOHO dengan ruang server seharusnya sudah menyiapkan pemasok cadangan listrik mumpuni dan mempunyai fleksibilitas pada backup time ketika terjadi mati lampu sehingga tidak mengacaukan kinerja jaringan peralatan teknologi informasi. Untuk itu, peralatan pemasok cadangan listrik tersebut sebaiknya bisa bekerja dengan baterai tambahan.
Saat memilih UPS pastikan juga alat yang dipilih punya kemampuan adaptasi terhadap lonjakan voltase listrik. Lonjakan bisa terjadi ketika ada peralihan pasokan listrik dari jaringan utama yang terputus ke UPS lalu berpindah lagi ke generator listrik gedung, hingga kembali lagi ke jaringan utama. Karenanya, UPS dengan automatic voltage regulator (AVR) layak jadi pertimbangan.
Penggunaan pemasok cadangan listrik itu juga harus aman. Di sini peran penting komponen seperti pemutus arus (fuse) ketika jaringan listrik tersambar listrik.
Tentu, sangat tidak menarik ketika peralatan kantor—apalagi ruang server dan jaringan komputer yang terhubung dengannya—rusak. Kerusakan itu, misalnya, gara-gara UPS yang dipasang tak punya manajemen daya, atau bahkan tak kompatibel.
Satu hal lagi perlu diingat, bahwa jangan sampai niatnya memastikan jaminan pasokan listrik ke ruang server, yang terjadi malah "bencana" kerusakan peranti, operasional jaringan komputer terputus, atau hilangnya data gara-gara pemasok cadangan listrik tak aman.
Bagi praktisi teknologi informasi, terputusnya aliran listrik maupun pemasok cadangan listrik "abal-abal" merupakan ancaman utama data center. Nah, ketika listrik sudah aman, jangan pula kenyamanan terkorbankan.
Trik sederhana bisa dipakai adalah lewat penataan interior. Untuk ruang kantor yang sempit, penggunaan rak server yang soundproof dan berpenampilan menarik, seperti rak server Netshelter CX dari Schneider Electric pun bisa dijadikan pilihan.
Cara lain, menghadirkan kesan minimalis yang tetap elegan, seperti mengecat tembok ruangan dengan dominasi warna pastel atau memasang kertas dinding klasik yang menenangkan. Jadi, tinggal serumah dengan kantor pun hidup tetap bisa nyaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.