Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontainer Bekas untuk Area Bermain Anak, Kenapa Tidak?

Kompas.com - 18/02/2016, 14:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di atas area seluas 150 meter persegi, studio arsitek Atelier Riri ditantang untuk menciptakan sebuah rumah dengan menggunakan kontainer bekas. Atelier Riri akhirnya memenuhi tantangan tersebut.

"Kami kemudian menempatkan empat kontainer yang tiap malam kita lakukan sampai-sampai diprotes tetangga dan dibilang mau bikin pabrik," kata Principal Designer Atelier Riri, Novriansyah 'Riri' Yakubi, di Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Rumah yang Riri sebut sebagai "Container for Living" ini berada di Jatiasih, Bekasi dan ditujukan untuk kliennya yang merupakan pasangan suami istri dengan dua anak.

Di samping untuk kebutuhan umum rumah berupa tempat berkumpul keluarga, sang pemilik rumah ingin memiliki sebuah ruang hobi yang bisa digunakan anak-anak mereka.

Untuk itu, Riri kemudian mengakomodasi permintaan kliennya mengubah kontainer menjadi area khusus anak-anaknya.

"Empat kontainer yang ada kami gunakan untuk ruang sekunder, yakni tempat bermain anak," tambahnya.

Empat kontainer tersebut disusun secara tumpang tindih dan melintang. Demi menurunkan suhu di dalam kontainer dan memberikan kenyamanan pada anak-anak, Riri dan timnya memberikan beberapa lapisan tambahan di atas atapnya.

"Untuk mengurangi panas di kontainer, kami gunakan kawat baja dan serat-serat kaca dengan memasang beberapa tanaman rambat di atasnya," kata Riri.

Guna mencapai tingkatan dalam rumah dibuat tangga yang juga sekaligus mengisi kekosongan ruang besar di tengah rumah, Atelier Riri juga membuat ruang menggunakan dek kayu di atas atap. Ruang ini berfungsi untuk keluarga menikmati udara di pagi atau siang hari.

Riri menegaskan bahwa dalam pembangunan rumah kontainer ini timnya menggunakan material bekas guna melanjutkan kampanye ramah lingkungan.

"Semangat pembangunannya ini raw material jadi semua bahan yang digunakan bekas, kontainer bekas, kayu jati belanda bekas, besi bekas, dan sebagainya," cetus Riri.

Riri pun sangat yakin jika rumah kontainer ini akan menjadi definisi baru rumah tropikal kontemporer di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau