Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Breathing House", Rumah Ramah Lingkungan Cocok untuk Indonesia

Kompas.com - 17/02/2016, 19:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah ramah lingkungan sudah menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Salah satunya Atelier Riri, studio arsitektur yang berbasis di Tangerang ini menciptakan rumah dengan nama "Breathing House" atau "Rumah Bernapas" di Serpong, Tangerang Selatan.

"Namanya saya buat agak provokatif karena memang desain rumah ini seolah-olah bisa bernapas," kata Principal Designer Atelier Riri, Novriansyah 'Riri' Yakubi, di Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Riri menciptakan rumah tersebut untuk suami istri yang telah memiliki dua anak. Mereka menginginkan sebuah hunian yang nyaman, ramah lingkungan, dan mampu merepresentasikan diri mereka.

Berlokasi di Griya Loka, BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, sebuah area rimbun di pinggiran kota Jakarta, "Breathing House" fokus pada bagaimana udara dan cahaya bisa masuk secara natural ke dalam rumah.

Fokus itu semakin nyata mengingat lingkungan di Griya Loka terkenal sebagai kawasan hijau.

Dibangun di atas lahan seluas 320 meter persegi, "Breathing House" terdiri dari tiga lantai dengan fungsi berbeda.

Lantai pertama didedikasikan sebagai ruang publik yang dirancang untuk seolah-olah dapat bernapas melalui ventilasi besar pada pola lubang di beberapa bagian rumah.

"Rumah ini dibangun atas dasar ramah lingkungan. Karena itu saya amat memerhatikan pencahayaan alami yang masuk ke dalam rumah dan di Indonesia cahaya matahari ini anugerah yang paling indah yang ada," jelas Riri.

Rumah yang dibangun pada 2014 ini berpusat pada satu titik berupa lubang kosong besar yang memiliki atap kaca di atasnya. Di bawah atap kaca tersebut ada kolam renang yang bertujuan untuk menurunkan suhu ruangan secara alami.

Lantai dua dijadikan sebagai kamar tidur pribadi, ruang kerja dan ruang tamu. Sementara itu lantai tiga berisikan taman atap sebagai tambahan ruang terbuka dan juga ruang untuk aktivitas outdoor keluarga.

"Roof garden ini juga untuk mendinginkan ruangan di bawahnya dan bisa digunakan sebagai tempat menampung air hujan yang bisa dipakai untuk mencuci mobil misalnya," cetus Riri.

Untuk aliran udara, Riri menggunakan bata-bata yang dibentuk dengan rongga atau Hollow Brick yang berfungsi sebagai cross ventilation dan mampu mengurangi energi buatan seperti AC dan kipas angin.

Bahan-bahan alami dan ramah lingkungan seperti batu bata, gain reinforced cement (GRC) dan logam daur ulang digunakan Riri untuk mendapatkan desain baru kontemporer "Breathing House."

Riri mengharapkan "Breathing House" mampu mewakili identitas rumah keluarga modern yang ramah lingkungan bagi orang Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau