Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Harga Residensial Diprediksi Melambat

Kompas.com - 15/02/2016, 23:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memprediksi perlambatan kenaikan harga properti residensial yang terjadi pada kuartal IV-2015 masih akan berlanjut pada triwulan I-2016.

Meski pada kuartal pertama ini indeks harga properti residensial masih mengalami kenaikan 0,44 persen namun makin menipis dibandingkan pencapaian kuartal IV-2015 sebesar 0,73 persen.

"Kenaikan harga terendah diperkirakan masih terjadi pada tipe rumah besar yakni hanya 0,29 persen," tulis BI dalam laporan Survei Harga Properti Residensial yang dilansir Kamis (11/2/2016).

Berdasarkan wilayah, kata BI, kenaikan harga rumah terendah terjadi di Batam, Kepulauan Riau, dan Medan, Sumatera Utara, yang diprediksi tidak akan mengalami perubahan harga.

Tahunan

Kenaikan harga proeprti residensial yang melambat juga diperkirakan terjadi secara tahunan (year on year). Pada triwulan I-2016 harga properti residensial memang masih meningkat 3,58 persen.

Namun, perubahan tersebut melambat dibandingkan kenaikan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,62 persen.

Dilihat berdasarkan tipe bangunan, kenaikan harga rumah terendah diperkirakan terjadi pada rumah tipe besar yakni hanya 2,27 persen.

Sementara berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah terendah diperkirakan terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat.

Kinerja pelemahan ini, lapor BI, tak lepas dari perlambatan segmen penjualan properti residensial sepanjang kuartal IV-2015.

Hasil survei menunjukkan bahwa penjualan properti residensial melambat dibandingkan triwulan sebelumnya dari 7,66 persen menjadi 6,02 persen.

Perlambatan penjualan diduga karena kondisi lemahnya kondisi perekonomian, sehingga berpengaruh pada penurunan permintaan terhadap properti residensial.

Dari sisi pasokan, adanya aturan loan to value (LTV) terbaru yang mengharuskan jaminan tambahan dari pengembang juga dianggap sangat memberatkan arus kas perusahaan pengembang.

"Sementara berdasarkan lokasi, perlambatan pertumbuhan penjualan rumah terutama terjadi di Manado (sulawesi Utara), Denpasar (Bali), Batam (Kepulauan Riau), dan Surabaya (Jawa Timur)," tutup BI.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau