KOMPAS.com - Jumlah pencakar langit yang masuk dalam daftar 100 Gedung Tertinggi di Dunia relatif statis selama empat tahun ke belakang. Sebanyak 13 gedung masuk daftar pada 2015, 13 lagi pada 2014, 12 saat 2013, dan 13 pada 2012.
Namun, lain halnya dengan tahun ini yang menjadikan gedung supertall atau dengan tinggi lebih dari 300 meter sebagai pengisi utama daftar 100 Gedung Tertinggi di Dunia.
Gedung terpendek dalam daftar tersebut adalah Aspire Tower di Doha, Qatar sejangkung 300 meter.
Rata-rata tinggi pencakar langit di daftar 100 Gedung Tertinggi saat ini adalah 357 meter, meningkat dari tahun 2014 yang memiliki rata-rata tinggi 350 meter.
Angka tersebut juga lebih tinggi 70 meter dari rata-rata pada tahun 2000 yang hanya mencapai 285 meter.
Dari segi fungsinya, gedung berfungsi campuran atau mixed use meningkat menjadi 41 setelah pada 2014 terdapat 36 gedung mixed use.
Transisi ini kemungkinan besar akan berlanjut mengingat ke depannya akan ada banyak gedung dengan fungsi campuran yang mengombinasikan hotel dan residensial di dalamnya.
Dari segi struktur material, 45 dari 106 gedung yang dibangun pada 2015 menggunakan konstruksi komposit. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya hanya 39 gedung pada 2014.
Sebaliknya, gedung beton justru menurun setelah pada 2015 kemarin hanya ada 39 gedung. Sementara pada 2014 ada 43 gedung beton. Hal yang sama juga terjadi dengan gedung bermaterialkan struktur baja.
Dalam daftar 100 Gedung Tertinggi, hanya ada 11 pencakar langit struktur baja yang dibangun pada 2015. Jumlah itu lebih sedikit dari 13 gedung struktur baja pada 2014.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia yang diwakili Jakarta saat ini tengah membangun 13 gedung dengan ketinggian di atas 200 meter. Berikut infografisnya:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.