Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama di Indonesia, Meniti Tali di Antara Dua Gedung Tinggi

Kompas.com - 08/01/2016, 23:20 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari belum lagi tinggi. Tapi, Ceppy Chair Bekajaya dan Gin Gin Ginanjar, berhasil menorehkan sejarah baru bagi Indonesia. 

Jumat pagi tadi (8/1/2016), keduanya menaklukkan ketakutan, ambisi, ego, dan kesombongan dengan meniti seutas tali pipih (webbing) yang menghubungkan dua gedung Yellow Tower dan Green Tower, di apartemen Sentra Timur Residence, Pulo Gebang, Jakarta Timur.

Gin Gin sempat terjatuh dua kali ketika mencoba kesempatan pertama pukul 07.15 WIB, sebelum bangkit pada kesempatan kedua dan mampu berjalan di atas ketinggian selama enam menit.

Kristianto Purnomo/Kompas.com Gin Gin Ginanjar bersama Ceppy Chair Bekajaya mencetak sejarah baru atraksi "urban high line" di Indonesia pada Jumat (8/1/2016). Gin Gin yang tergabung dalam komunitas Pushing Panda Bandung, berjalan meniti seutas tali sepanjang 33,6 meter yang menghubungkan Yellow Tower dan Green Tower Sentra Timur Residence dengan ketinggian 60 meter.
Demikian halnya dengan Ceppy. Bahkan, kelahiran 32 tahun lalu ini sukses "menyeberangi" dua gedung yang menjulang 60 meter dan berjarak 33,6 meter tersebut, hanya dalam waktu lima menit, tepat pada pukul 08.35 WIB. 

Angin kencang, dan terik sinar mentari tak menghalangi dua anak muda yang tergabung dalam komunitas Pushing Panda Bandung ini untuk menjadi pionir urban highline Indonesia. 

Bagi mereka, melakukan kegiatan urban highline atau berjalan di atas webbing selebar 2,5 cm bukan tentang memamerkan nyali besar, keahlian, dan keterampilan yang sudah diasah sejak 2013 lalu. 

Bukan pula tentang keberanian mempertaruhkan nyawa atau menantang kuasa semesta. Melainkan tentang berdamai dengan keinginan menjadi jumawa, dan meredam ego untuk tampil demi mendapat decak kagum atau didapuk sebagai penggawa.

Kristianto Purnomo/Kompas.com Ceppy Chair Bekajaya bersama Gin Gin Ginanjar mencetak sejarah baru atraksi "urban high line" di Indonesia pada Jumat (8/1/2016). Ceppy yang tergabung dalam komunitas Pushing Panda Bandung, berjalan meniti seutas tali sepanjang 33,6 meter yang menghubungkan Yellow Tower dan Green Tower Sentra Timur Residence dengan ketinggian 60 meter.
"Ini adalah kegiatan menaklukkan emosi, ego, rasa tinggi hati, kesombongan. Urban highline ini juga merupakan healing atau proses melepas segala "penyakit" mental," tutur Ceppy kepada Kompas.com.

Ceppy melanjutkan, kalau ingin menyombongkan diri, dia dan Pushing Panda belum ada seujung kuku dari komunitas serupa lainnya di dunia. 

Roderick Adrian Mozes & Fikria Hidayat/Kompas.com Gin Gin Ginanjar bersama Ceppy Chair Bekajaya mencetak sejarah baru atraksi "urban high line" di Indonesia pada Jumat (8/1/2016). Gin Gin yang tergabung dalam komunitas Pushing Panda Bandung, berjalan meniti seutas tali sepanjang 33,6 meter yang menghubungkan Yellow Tower dan Green Tower Sentra Timur Residence dengan ketinggian 60 meter.
Ceppy menyadari, dirinya belumlah sepopuler slackliner-slackliner, sebutan untuk mereka yang menggeluti aktivitas urban highline, macam Damian Czermak, Jordan Tybon, Jerry Miszweski, Faith Dickey, atau Jan Galek. 

Nama-nama tersebut di atas merupakan "dedengkot"  yang kerap memenangkan Urban Highline Festival taraf global. 

Roderick Adrian Mozes & Fikria Hidayat/Kompas.com Ceppy Chair Bekajaya bersama Gin Gin Ginanjar mencetak sejarah baru atraksi "urban high line" di Indonesia pada Jumat (8/1/2016). Ceppy yang tergabung dalam komunitas Pushing Panda Bandung, berjalan meniti seutas tali sepanjang 33,6 meter yang menghubungkan Yellow Tower dan Green Tower Sentra Timur Residence dengan ketinggian 60 meter.
"Tapi setidaknya, kami ingin memperkenalkan kepada dunia, bahwa Indonesia bisa melakukan itu. Semoga nanti, kami bisa menaklukkan gedung-gedung yang lebih tinggi lagi sebagaimana yang telah mereka lakukan," papar Ceppy.

Torehan sejarah baru ini merupakan hasil kerjasama Kompas.com, komunitas Pushing Panda Bandung, dan SuperAdventure. 

Nantikan dan saksikan video kegiatan penciptaan rekor baru ini di situs www.superadventure.co.id


 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com