Demikian dipaparkan Ratdi Gunawan, General Manager Grand Marina Ancol, kepada Kompas.com, Rabu (7/1/2016). Kawasan Ancol barat misalnya, lanjut Ratdi, menyimpan potensi investasi karena faktor lokasinya.
"Lokasinya masih terus berkembang. Harga rumahnya di sini (Ancol) sudah di angka puluhan miliar dan dikelilingi hotel bertaraf internasional. Itu belum dihitung dengan letaknya yang bersebelahan dengan Taman Impian Jaya Ancol," kata Ratdi.
Menurut dia, ada tiga hal yang mengakibatkan investasi di kawasan tersebut berlipat ganda. Pertama, proyek reklamasi kawasan Pantai Utara Jakarta yang harga perdana apartemennya sudah di angka Rp 35 juta sampai Rp 40 juta.
"Nanti, lima tahun ke depan ketika proyek reklamasi selesai, investasi di Ancol pasti merangkak naik. Berlipat ganda," ujarnya.
Kedua, pengembangan kawasan wisata Ancol selain menambah atraksi wisata berkelas internasional, juga membangun proyek terpadu Ocean Breeze, Jaya Ancol Sea Front, serta Coasta Villa di kawasan Pantai Carnaval Ancol Timur.
Selain fasilitas wisata berkelas internasional, pengelolanya, yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol, berencana memperpanjang garis pantai sepanjang sekitar 3-5 kilometer. Manajemen perusahaan tersebut sudah mengestimasi dana untuk mengerjakan dua proyek reklamasi pantai ini adalah sebesar Rp 2,5 juta per meter persegi (m²).
Adapun faktor ketiga, lanjut Ratdi, adalah jalur Mass Rapid Transit (MRT) yang direncanakan melalui kawasan Ancol. Berdasarkan riset Knight Frank Asia Pacific tahun lalu, pembangunan fase pertama jalur MRT Jakarta diprediksi akan mendongkrak harga tanah hingga 20 persen.
"Kenaikan harga tanah memicu meningkatnya harga properti di sepanjang wilayah yang dilalui MRT tersebut," kata Ratdi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.