Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Incaran Pengembang Kakap, Jakarta Timur Bakal Melesat

Kompas.com - 15/12/2015, 16:38 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi pengembang Real Estat Indonesia (REI) menilai Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia membutuhkan pusat bisnis atau central busisness district (CBD) baru.

Hal ini menjadi krusial karena perkembangan bisnis semakin dinamis, dan kebutuhan properti semakin meningkat didorong pertumbuhan urbanisasi yang kian masif.

"Koridor timur atau tepatnya Jakarta Timur adalah lokasi yang cocok dijadikan sebagai pusat pertumbuhan bisnis baru, mengingat lahan yang tersedia masih luas dan memungkinkan dikembangkan lebih lanjut,’’ kata Ketua Kehormatan REI, Lukman Purnomosidhi, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/12/2015).

Lebih lanjut Lukman menjelaskan, secara makro Jakarta Timur memiliki potensi besar menjadi pusat CBD baru.

Keberadaan CBD di kawasan ini sekaligus sebagai upaya pemerataan lokasi bagi pengembangan properti terintegrasi, mencakup hunian, komersial, pusat belanja, hotel, dan lain sebagainya.

"Hal itu bisa dilakukan dengan mengoptimalkan akses transportasi publik dan penataan peningkatan intensitas tata ruang di wilayah sibuk Jakarta,” ucap Lukman.

www.shutterstock.com Ilustrasi.
Saat ini, akses yang dimiliki Jakarta adalah jalan tol yang sebagian besar memiliki rute melingkar. Hanya satu jalan tol yang berada di tengah, yakni Tol Dalam Kota yang melintasi koridor MT Haryono dan Gatot Subroto.

Rute tol melingkar tersebut merupakan akses strategis yang menghubungkan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan maupun contra flow Jakarta dengan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

“Ini adalah hal yang menguntungkan bagi lokasi Jakarta Timur. Termasuk wilayah selatan di kawasan Jakarta Timur sebagai pusat pertumbuhan properti baru di Jakarta,” tutur Lukman.

Sebelumnya pengamat properti Panangian Simanungkalit mengatakan, kemudahan akses yang ditimbulkan oleh kehadiran sarana infrastruktur transportasi akan membuat kawasan berkembang, baik sebagai kawasan permukiman maupun bisnis.

Apalagi jika kawasan tersebut pada dasarnya berada di lokasi yang cukup strategis, baik untuk permukiman ataupun bisnis.

Jadi, rencana pembangunan infrastruktur transportasi darat pada beberapa wilayah di Jakarta, seperti Light Rail Transit (LRT) akan berpengaruh besar bagi pertumbuhan bisnis properti di Jakarta ke depannya.

Panangian menyebut wilayah selatan di kawasan Jakarta Timur sebagai salah satu lokasi yang diuntungkan dengan kehadiran proyek infrastruktur tersebut.

Selain dekat dengan akses tol Jagorawi dan JORR, lokasi kawasan akan makin strategis jika proyek LRT tahap pertama Cibubur-Cawang selesai.


www.shutterstock.com Ilustrasi.
Karena itu, menurut Panangian, wilayah selatan dari kawasan Jakarta Timur ini sangat berpotensi menjadi wilayah pertumbuhan baru atau properti sunrise.

“Ditambah wilayah tersebut selama ini belum banyak tersentuh oleh pengembangan properti besar seperti pembangunan apartemen dan kawasan superblok,” kata Panangian.

Panangian menilai, pengembangan permukiman vertikal dengan infrastruktur yang memadai dan dilengkapi fasilitas pendukung bagi masyarakat perkotaan modern, menjadi salah satu alternatif terbaik di kawasan ini.

Bahkan, tidak tertutup kemungkinan untuk mengembangkan kawasan superblok, kondominium, hotel, dan pusat perbelanjaan.

Para raksasa

Karena potensi pertumbuhan itulah, beberapa pengembang raksasa semakin fokus menggarap kawasan Jakarta Timur.

Sebut saja PT Agung Podomoro Land Tbk dengan Podomoro Park di Klender, dan Podomoro Golf View di sisi selatan Jakarta Timur.


www.shutterstock.com Ilustrasi
Menyusul kemudian Ciputra Group dan Gamaland yang berkolaborasi dengan mengakuisisi lahan seluas 14 hektar untuk dibangun 17 menara apartemen menengah ke bawah di Pulo Gadung.

"Apartemen yang belum bernama ini masih dalam tahap rancangan dan menunggu kelarnya Surat Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (SIPPT). September 2016 akan dikenalkan kepada publik," buka Direktur Gamaland, Dicky Iksan Soetikno, kepada Kompas.com, Selasa (15/12/2015).

Untuk merealisasikan megaproyek tersebut, Ciputra Group dan Gamaland mengalokasikan dana senilai Rp 1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau