Nama-nama populer macam Uniqlo asal Jepang, dan H&M dari Swedia, telah mengikat komitmen dengan pusat-pusat belanja baru yang akan dibuka pada tahun 2016 mendatang.
Selain mereka, juga ada penyewa anchor, dan penyewa specialty store dari kategori makanan dan minuman yang terpantau sangat aktif mengisi ruang-ruang pusat belanja di Jadebotabek.
Alhasil, tingkat hunian pusat belanja di Jakarta sepanjang tahun 2015 tercatat sebesar 85,3 persen. Sementara tingkat hunian pusat belanja di Bodetabek sebesar 79,7 persen.
Jelang tutup tahun 2015, total pasokan kumulatif pusat belanja di Jakarta mencapai 4.002.000 meter persegi. Terdiri dari pusat belanja sewa 72,1 persen dan pusat belanja strata 27,9 persen.
Sedangkan pusat belanja Debotabek seluas 2.151.000 meter persegi. Kontribusi terakhir berasal dari AEON Mall di BSD City, Serpong, Tangerang Selatan.
Tumbuh
Meskipun moratorium belum dicabut, namun pembangunan pusat belanja diprediksi akan tumbuh 9,0 persen pada tahun depan.
Pasokan baru di Jakarta berasal dari beberapa pusat gaya hidup atau lifestyle center dan one stop shopping center yang sudah mengantongi izin sebelum moratorium diberlakukan. Sebut saja Central Park Extension.
Sedangkan penambahan pasokan pusat belanja di Debotabek berasal dari Mal Metropolitan Cileungsi dan Q-big BSD. Keduanya berkontribusi sebesar 7,4 persen.
Adapun harga sewa dasar pusat belanja untuk lokasi premium dan unit specialty store lantai dasar di Jakarta berada pada level Rp 691.400 per meter persegi per bulan.
Sementara di Debotabek, harga sewa dasarnya dua kali lebih murah dari Jakarta yakni Rp 377.400 per meter persegi per bulan.