Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan Apersi Bangun 120.000 Rumah Bersubsidi

Kompas.com - 14/12/2015, 14:12 WIB
Latief

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Maurin Sitorus, pada  HUT ke-17 dan Rakernas Apersi di Makassar, Sabtu (12/12/2015), mengatakan bahwa tantangan perumahan ke depan masih sangat serius. Angka kekurangan rumah (backlog) yang mencapai lebih dari Rp 15 juta masih belum terpenuhi hingga tahun ini.

Maurin mengatakan, setiap tahun ada 800 sampai 900 ribu rumah yang dibutuhkan dan saat ini baru 50 persen terpenuhi. Dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia, hanya 20 persen yang mampu beli rumah. Adapun sisa 80 persennya tidak mampu atau perlu dibantu untuk memiliki hunian.

"Tahun depan dana untuk rumah subsidi dinaikkan jadi Rp 12,5 triliun. Tahun ini kan masih Rp 5,1 triliun," ujar Maurin.

Tak hanya itu. Pemerintah juga akan menambah subsidi uang muka dari Rp 2 juta menjadi Rp 4 juta. Sementara itu, Bapertarum juga akan menambah subsidinya menjadi Rp 4 juta dari sebelumnya Rp 2 juta. Jadi, total tambahan subsidi senilai Rp 8 juta.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Asosiasi Pengembang perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan akan menambah target pembangunan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Jika tahun lalu sebanyak 65.000 unit, tahun ini para pengembang Apersi akan melipatgandakan menjadi 120.000 unit.

"Saya optimistis target itu tercapai kalau syaratnya jadi terlaksana. Pertama, kalau subsidi dari pemerintah benar dinaikkan. Kedua, kalau jadi terlaksana, bantuan uang muka dan subsidi dari Bapertarum juga sudah ditambah," kata Eddy.

Namun, Eddy mengakui, upaya mencapai target tersebut juga bukan tanpa tantangan. Ada lima kendala yang tetap harus dikawal dan dituntaskan tahun depan. Kelima hambatan itu adalah pembiayaan, perizinan dan sertifikasi, pajak, listrik, dan insentif. Terutama, lanjut dia, soal perizinan dan sertifikasi sebagai "penyakit lama" penghambat percepatan pembangunan rumah bersubsidi. 

"Legalitas dan perizinan sertifikat di BPN terutama, itu yang akan terus kami dorong. Perizinan itu bak siluman. Barangnya ada, tapi tak kelihatan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basuki Ajak Jepang Bangun Sabo Dam di Gunung Marapi Sumbar

Basuki Ajak Jepang Bangun Sabo Dam di Gunung Marapi Sumbar

Berita
Makin Menguntungkan, Ini Prospek Investasi Properti Komersial pada 2024

Makin Menguntungkan, Ini Prospek Investasi Properti Komersial pada 2024

BrandzView
Tangani Titik Kerusakan Jalan Batas Padang Panjang-Sicincin, HKI Pastikan Beres Akhir Juli

Tangani Titik Kerusakan Jalan Batas Padang Panjang-Sicincin, HKI Pastikan Beres Akhir Juli

Berita
Jakarta Masih Jadi Kota Terbaik Se-Indonesia

Jakarta Masih Jadi Kota Terbaik Se-Indonesia

Berita
Ada Aturannya, Ini Syarat Teknis dan Spesifikasi Jalan Tol

Ada Aturannya, Ini Syarat Teknis dan Spesifikasi Jalan Tol

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gayo Lues: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gayo Lues: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Progres Tol Yogya-Bawen, Dua Ruas Tuntas Kuartal Pertama 2025

Progres Tol Yogya-Bawen, Dua Ruas Tuntas Kuartal Pertama 2025

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sikka: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sikka: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
 Cara Tepat Membersihkan Lantai Beton di Rumah Anda

Cara Tepat Membersihkan Lantai Beton di Rumah Anda

Tips
 Ini 5 Tanda Rumah Anda Sudah Terkena Serangan Rayap

Ini 5 Tanda Rumah Anda Sudah Terkena Serangan Rayap

Tips
Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Lalin Kendaraan Menuju Destinasi Wisata Religi Meningkat

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com