Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah "Second" Merangkak Naik

Kompas.com - 11/12/2015, 12:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga pasaran rumah primer atau rumah baru saat ini sudah terlalu tinggi dan sulit mengalami kenaikan lagi. Hal inilah penyebab perlambatan penjualan.

Di sisi lain, harga rumah second atau rumah yang sudah pernah ditempati, juga ikut merangkak naik. Meski demikian pertumbuhan harga rumah second  masih masuk akal.

"Ketika satu lokasi ada rumah primer dan sekunder, kemudian harga rumah primer terlalu tinggi, harga rumah sekunder ini berpotensi naik sebenarnya," ujar CEO Indonesia Property Watch Ali Tranghanda kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (11/12/2015).

Ali menambahkan, pertumbuhan harga rumah primer tengah melambat. Koreksi harga bahkan mencapai 3-5 persen.

Bahkan di beberapa lokasi, harga rumah sudah overvalue, ini terjadi karena pasar primer dan sekundernya memiliki selisih harga 20 persen.

Ia mencontohkan, rumah primer dipatok Rp 2 miliar sementara rumah sekundernya Rp 1,7 miliar-Rp 1,8 miliar.

Artinya, harga rumah primer ini sudah sulit mengalami kenaikan yang lebih tinggi lagi.

Sementara harga rumah sekunder masih memungkinkan untuk naik, bahkan menyusul harga rumah primer.

"Di Jakarta Utara kebanyakan terkoreksi 3-5 persen. Paling tinggi indeksnya itu (Jakarta) Timur, 5-7 persen secara triwulanan dari kuartal ketiga terhadap kuartal empat," jelas Ali.

Selain Jakarta, kata Ali, harga rumah di daerah Alam Sutera, Tangerang, Banten juga sulit naik.

Saat ini, harga lahan di sana sudah mencapai Rp 25 juta per meter persegi. Dengan harga lahan setinggi itu, sulit membangun rumah dengan harga jual Rp 500 jutaan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau