Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang: Aturan BI Tentang KPR Inden Rugikan Konsumen

Kompas.com - 28/11/2015, 17:37 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Komisaris Utama ISPI Group, Preadi Ekarto, mengatakan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/10/PBI/2015 tentang Rasio Loan to Value atau Rasio Financing to Value terkait penghapusan kredit pemilikan rumah (KPR) inden, justru merugikan konsumen.

"Yang menjadi korban adalah konsumen, bukan pengembang. Terutama konsumen kelas menengah ke bawah. Sementara konsumen kelas menengah atas tidak perduli, karena mereka punya banyak uang," ujar Preadi kepada Kompas.com, Sabtu (28/11/2015).

Preadi berkomentar, berlakunya PBI tersebut bukannya malah mendinginkan sektor properti yang sebelumnya diprediksi over heating, sebaliknya malah akan mematikan.

Dia menambahkan, yang memanfaatkan KPR inden demikian banyak jumlahnya. Di ISPI Group sendiri, sebanyak 85 persen konsumennya menggunakan fasilitas KPR. Sementara 15 persen sisanya tunai dan tunai bertahap.

Kelas menengah bawah yang menjadi pasar terbesar produk KPR, kata Preadi, rata-rata belum memiliki penghasilan yang cukup dan mapan.

Mereka membeli rumah karena dibelikan orang tua atau hasil warisan. Karena itu ada satu orang yang berniat beli rumah untuk anak pertama, kedua dan seterusnya tapi tidak memiliki cukup dana.

Pada gilirannya, cerita Preadi, orang-orang seperti ini memanfaatkan KPR. Sayangnya, dengan adanya PBI yang membatasi KPR Inden hanya untuk rumah pertama, akan menghalangi mereka yang ingin membeli rumah kedua, ketiga dan seterusnya untuk anak-anaknya.

"Kalau bagi pengembang, PBI nggak pengaruh apa-apa. Kami bisa mencari alternatif sumber dana lain. Bisa dari pembayaran konsumen secara tunai atau tunai bertahap. Jadi, PBI ini perlu dihapus," sebut Preadi.

Oleh karena itu, dalam memasarkan produk-produknya terutama rumah komersial, ISPI Group menerima pembayaran tunai bertahap dari konsumen selama 12 kali hingga 36 kali tanpa bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Gading Sarpong Makin Ramai, Paramount Rilis Produk Komersial Baru

Ritel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com