Per Oktober 2015, apartemen yang berlokasi di Jl Ampera, Kemang, Jakarta Selatan ini, terjual 70 persen dari dua menara yang dipasarkan perdana.
Ini artinya konsumen-konsumen yang meminati Synthesis Kemang Residences tidak sensitif terhadap krisis dan harga.
Untuk diketahui, harga jual apartemen ini dibanderol Rp 35 juta meter persegi dengan ukuran unit terkecil 33 meter persegi dan terluas 100 meter persegi.
Jadi, demi mendapatkan satu unit, para konsumen tersebut harus merogoh kocek senilai Rp 1,155 miliar hingga Rp 3,5 miliar.
Jika selama ini terjadi penurunan penjualan apartemen, terutama kelas menengah atas, tak lebih karena para konsumen memilih aksi lihat dan tunggu (wait and see).
"Mereka menunggu konsep baru yang sesuai kebutuhan. Karena belum ada produk baru yang memenuhi keinginan itu, konsumen terpaksa menunda pembelian," ujar Direktur Synthesis Development, Mandrowo Sapto, kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2015).
Alhasil, Synthesis Kemang Residences meraup penjualan sesuai ekspektasi. Tentu saja, ini dijadikan catatan bagi pengembang untuk terus menggenjot penjualan hingga akhir tahun.
"Kami menargetkan sampai Desember 2015, penjualan bisa mencapai 90 persen," tandas Mandrowo.
Adapun para pembeli yang membayar unit dengan cara tunai bertahap adalah para end user dan investor. Komposisinya 50 persen:50 persen.