"Ini adalah program efektif baik bagi penyewa, investor dan pemilik pihak ketiga. Kita mengelola properti di Indiana, Chicago, Memphis, Detroit, Jacksonville, Orlando dan Tampa," ujar APAC Operation Director Claire Lisin, di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (25/11/2015).
Mount Helix mengakuisisi aset di bawah biaya penggantian dengan potensi untuk menambah nilai di daerah yang sering mengalami beberapa hambatan.
Setiap rumah dianalisis untuk biaya keuntungan per unit dan per meter persegi, kelipatan harga sewa, inefisiensi operasional, tingkat kapitalisasi, dan faktor risiko eksternal.
Keuntungan model bisnis ini adalah memutar aset lemah yang perlu direposisi dan dipasarkan kembali dengan harga yang tepat. Dengan demikian, keuntungan dibuat pada saat pembelian.
Mount Helix berdiri pada 2009, pada saat krisis ekonomi melanda pasar global. Saat krisis tersebut, Claire mengaku melihat peluang di sektor investasi properti.
"Bagaimana kita bisa mendapatkan arus kas untuk mengembalikan dengan keuntungan dan kita adalah pemilik properti. Dalam skala yang lebih besar kita punya investor," jelas Claire.
Dia menambahkan, investor dari Indonesia tidak perlu khawatir tentang ekonomi, pajak, atau peraturan di Amerika Serikat.
Mount Helix telah memperhitungkan segalanya dan para investor tinggal menikmati hasil dari sewa rumah tersebut.