Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APERSI Klaim Menyumbang Sekitar 65 Persen Pasokan "Sejuta Rumah"

Kompas.com - 10/11/2015, 20:29 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengklaim hampir 65 persen realisasi Program Sejuta Rumah merupakan suplai dari para anggota asosiasi itu di berbagai daerah Indonesia. Sisanya didapatkan dari asosiasi lain, antara lain Perumnas dan Pemerintah.

Eddy mengaku, meskipun tidak mematok target besar, Apersi memastikan pembangunan rumah subsidi oleh anggotanya terealisasi sesuai harapan.

Hingga September 2015 ini tercatat 60 ribu unit rumah sudah dibangun dan dijual anggota Apersi dari target 65 ribu unit tahun ini.

Sebaliknya, Eddy malah justru mempertanyakan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menyebutkan realisasi rumah subsidi dari Apersi sudah mencapai 150 ribu unit. Padahal, menurut dia, pihaknya tidak pernah memberikan angka realisasi sebanyak itu.

"Keliru. Data itu keliru, karena realisasi kami baru sekitar 60 ribu unit. Jadi, sisanya dari mana, ya, saya tidak tahu," kata pada perayaan HUT Apersi ke-17 di Hotel Ritz Carlton, Selasa (10/11/2015).

Secara keseluruhan, Eddy pun mempertanyakan total realisasi Program Sejuta Rumah seperti yang dikatakan Kementerian PUPR sudah mencapai hampir 500 ribu unit. Sesuai data yang diperoleh dari anggotanya, realisasi program itu baru sekitar 90 ribu unit, sementara 65 di antaranya dibangun anggota Apersi.

"Kalau pun ditambah dengan rumah komersial yang saat ini penjualannya sedang turun, angka realisasinya tidak mungkin melebihi tahun kemarin," kata Eddy.

"Pasokan rumah komersil itu tidak lebih dari 100 ribu unit. Jadi, belum sampai 200 ribu unit, apalagi sampai 500 ribu," kata Eddy, yang kini juga menduduki jabatan Ketua Umum DPP Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Dualisme berakhir

Seperti pernah ramai diberitakan dua tahun lalu, yaitu ihwal dualisme kepengurusan Apersi di Indonesia, Eddy mengaku Apersi di bawah pimpinannya adalah asosiasi berbadan hukum yang diakui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Bahkan, ia berani mengklaim sebagai "Apersi" yang berbadan hukum.

"SK Kemenkumham itu kan sudah diuji pihak lain, bahkan setelah pengujian hingga tingkat banding dan kasasi di Mahkamah Agung sudah dinyatakan sah dengan Putusan MA pada 26 Feb 2015 yang menolak kasasi pengurus tandingan dan hasil putusan diterima oleh PTUN pada 19 Okt 2015 lalu," kata Eddy.

"Jadi, jelas bahwa fengan putusan itu Apersi hanya ada satu. Hak paten nama dan logo Apersi juga sah milik kita," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Monumen 1.000 Km Anyer-Panarukan, Titik Akhir Jalan Raya Pos Daendels

Monumen 1.000 Km Anyer-Panarukan, Titik Akhir Jalan Raya Pos Daendels

Berita
Probowangi, Ruas Pamungkas Tol Trans Jawa Bisa Dilintasi 21 Desember

Probowangi, Ruas Pamungkas Tol Trans Jawa Bisa Dilintasi 21 Desember

Berita
Pengembang Harus Buka Sawah Baru Jika Bangun Rumah di Area LSD

Pengembang Harus Buka Sawah Baru Jika Bangun Rumah di Area LSD

Berita
23 Persen Premi Asuransi Non-Jiwa Disumbang dari Bisnis Properti

23 Persen Premi Asuransi Non-Jiwa Disumbang dari Bisnis Properti

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pangkajene Kepulauan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pangkajene Kepulauan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Literasi Asuransi Dalam Negeri Rendah, Indonesia Re Genjot Edukasi hingga Bidik Permodalan Baru

Literasi Asuransi Dalam Negeri Rendah, Indonesia Re Genjot Edukasi hingga Bidik Permodalan Baru

Berita
Mantap 96 Persen, Kondisi Jalan Nasional di Jatim

Mantap 96 Persen, Kondisi Jalan Nasional di Jatim

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bantaeng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bantaeng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buru: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buru: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Maluku Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Maluku Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Ambon: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Ambon: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Hambalang Makin Prospektif, BIG Group Bangun Perumahan Rp 500 Jutaan

Hambalang Makin Prospektif, BIG Group Bangun Perumahan Rp 500 Jutaan

Hunian
MGK Serang Jadi Perumahan Subsidi Terbaik di Indonesia

MGK Serang Jadi Perumahan Subsidi Terbaik di Indonesia

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau