Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raperda Kawasan Pantura Ubah Wajah Jakarta

Kompas.com - 22/10/2015, 20:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuhbelas (17) pulau baru menjadi fokus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantura Jakarta. Pulau-pulau tersebut nantinya akan dirancang dengan konsep green city, eco city, dan self sufficient city.

Tujuhbelas pulau rekayasa tersebut rencananya akan dibagi menjadi tiga wilayah, yakni barat, tengah, dan timur. Semua pulau itu akan dinamakan sesuai dengan alfabet mulai dari huruf A hingga Q.

Wilayah barat yang terdiri dari pulau A sampai H dan wilayah tengah dengan pulau I sampai M sama-sama ditujukan untuk perumahan, baik horizontal dan vertikal. Selain itu, dua kawasan tersebut juga rencananya akan digunakan sebagai tempat perdagangan dan jasa berskala internasional.

Sementara itu, wilayah timur yang terdiri dari pulau N sampai Q akan difokuskan menjadi pusat distribusi.

"Zona atau wilayah timur akan dikembangkan untuk pelabuhan laut, kawasan utilitas pendukung daratan Jakarta, industri, logistik, pergudangan, dan lainnya," jelas Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Tuti Kusumawati, di Jakarta, Kamis (22/10/2015).

doc. Bappeda DKI Jakarta. Gambar proyek reklamasi 17 Pulau di Teluk Jakarta.
Dalam pembentukan 17 pulau tersebut, Bappeda juga telah bekerjasama dengan beberapa pengembang. Nantinya, mereka akan fokus di wilayah barat dan tengah kawasan reklamasi pantura.

"Pengembangnya sudah ada untuk 17 pulau itu. Sudah ada dari pulau A sampe pulau M sesuai paparan tadi. Sementara untuk pulau N punya Otoritas Pelabuhan, punya BUMN. Kita (Pemda) mau mengembangkan pulau O, P, dan Q. Nah ini kita nggak mau bersaing dengan pulau N, kita mau integrasi," jelas Tuti.

Setidaknya ada delapan pengembang yang berniat mengembangkan kawasan reklamasi pantura. PT Kapuk Naga Indah, PT Jakarta Propertindo, PT Muara Wisesa, dan PT Taman Harapan Indah bersinergi mengembangkan kawasan barat. Sementara kawasan tengah akan dikembangkan oleh PT Jaladri Kartika Ekapaksi, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, dan PT Mandala Krida Yudha. Kawasan timur menjadi fokus dari Otoritas Pelabuhan dan Pemda DKI Jakarta.

Nathania Hapsari Maket Perencanaan Pulau G Pluit City
Konsep dan rencana tata ruang kawasan pantura itu juga dianggap mampu memberikan wajah baru bagi Jakarta yang selama ini dikenal sebagai kota yang semrawut. Adanya Raperda ini bisa membuat Jakarta menjadi kota yang lebih baik lagi ke depannya.

"Ya jadi bagus dong, kita punya kota keren dong. Kita kan sebagai ibu kota mau juga ya wajah kota kita ini keren jadi bagus, lalu kemudian sekaligus kita punya konsep melakukan revitalisasi terhadap pantai lama. Jadi, konsep ini konsep yang nggak bisa dipisahkan dari pengembangan wajah baru ibukota yang lebih modern dan bernilai ekonomis," pungkas Tuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Berita
Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Berita
Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Tips
Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Berita
Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Ritel
SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Hotel
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Berita
5 Hari 'Long Weekend', Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

5 Hari "Long Weekend", Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

Berita
Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com