JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuhbelas (17) pulau baru menjadi fokus Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Pantura Jakarta. Pulau-pulau tersebut nantinya akan dirancang dengan konsep green city, eco city, dan self sufficient city.
Tujuhbelas pulau rekayasa tersebut rencananya akan dibagi menjadi tiga wilayah, yakni barat, tengah, dan timur. Semua pulau itu akan dinamakan sesuai dengan alfabet mulai dari huruf A hingga Q.
Wilayah barat yang terdiri dari pulau A sampai H dan wilayah tengah dengan pulau I sampai M sama-sama ditujukan untuk perumahan, baik horizontal dan vertikal. Selain itu, dua kawasan tersebut juga rencananya akan digunakan sebagai tempat perdagangan dan jasa berskala internasional.
Sementara itu, wilayah timur yang terdiri dari pulau N sampai Q akan difokuskan menjadi pusat distribusi.
"Zona atau wilayah timur akan dikembangkan untuk pelabuhan laut, kawasan utilitas pendukung daratan Jakarta, industri, logistik, pergudangan, dan lainnya," jelas Kepala Bappeda Provinsi DKI Jakarta, Tuti Kusumawati, di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
"Pengembangnya sudah ada untuk 17 pulau itu. Sudah ada dari pulau A sampe pulau M sesuai paparan tadi. Sementara untuk pulau N punya Otoritas Pelabuhan, punya BUMN. Kita (Pemda) mau mengembangkan pulau O, P, dan Q. Nah ini kita nggak mau bersaing dengan pulau N, kita mau integrasi," jelas Tuti.
Setidaknya ada delapan pengembang yang berniat mengembangkan kawasan reklamasi pantura. PT Kapuk Naga Indah, PT Jakarta Propertindo, PT Muara Wisesa, dan PT Taman Harapan Indah bersinergi mengembangkan kawasan barat. Sementara kawasan tengah akan dikembangkan oleh PT Jaladri Kartika Ekapaksi, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, dan PT Mandala Krida Yudha. Kawasan timur menjadi fokus dari Otoritas Pelabuhan dan Pemda DKI Jakarta.
"Ya jadi bagus dong, kita punya kota keren dong. Kita kan sebagai ibu kota mau juga ya wajah kota kita ini keren jadi bagus, lalu kemudian sekaligus kita punya konsep melakukan revitalisasi terhadap pantai lama. Jadi, konsep ini konsep yang nggak bisa dipisahkan dari pengembangan wajah baru ibukota yang lebih modern dan bernilai ekonomis," pungkas Tuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.